Tuesday, August 18, 2009

Berpisah

Berpisah terjadi karena awalnya ada yang disebut 'Pertemuan' dan suasana berpisah menjadi sangat menyedihkan karena ada rasa 'kehilangan'. Setelah sekian lama saling mengenal dan menjadi akrab, berpisah menjadi hal yang menyakitkan.

Ibarat orang yang berjalan dan telah sampai di ujung perjalanan masa tugasnya, Ibu Erna Herlina akan pulang ke tanah air, kembali ke Deplu yang mengirimnya beberapa tahun yang lalu.

Setelah diadakan Serah Terima Jabatan Fungsi Penerangan kepada Ibu Dewi Lestari pada Hari Jumat tanggal 31 Juli, maka pada malam harinya diselenggarakan Acara Perpisahan di lingkungan KBRI Buenos Aires, Argentina.

Selama tiga setengah tahun menjalankan tugas yang banyak berhubungan dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan, maka Acara Perpisahan ini menjadi sangat meriah karena banyak yang hadir, yang ingin menyampaikan Salam Perpisahan serta diiringi harapan dan doa agar Ibu Erna Herlina sukses serta selalu sehat dalam lindungan Yang Maha Kuasa.

Peran Ibu Erna Herlina sebagai Fungsi Penerangan memang menyebabkan beliau selalu aktif dan juga proaktif menghadiri berbagai acara-acara yang semua tujuannya adalah menunjang keberhasilan program-program KBRI Buenos Aires yang sudah dicanangkan.

Sebagai diplomat muda yang punya idealisme untuk menghasilkan karya yang gemilang, bukan mustahil bahwa Ibu Erna Herlina akan menyongsong masa depan yang gemilang, seperti yang diharapkan teman-teman dan rekan kerjanya.

Dalam sambutan yang diutarakan oleh Dubes RI untuk Argentina, Bapak S.Z. Manurung disampaikan bahwa Ibu Erna Herlina telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang tinggi selama berada di lingkungan kerja KBRI Buenos Aires, dan untuk itu sepantasnya mendapat ucapan terima kasih serta penghargaan dan tidak lupa mohon maaf bilamana terdapat kesalahan dari sesama rekan kerja dan teman-teman di KBRI Buenos Aires.

Ibu Erna Herlina sangat terharu mendapat begitu banyak ucapan perpisahan dari hadirin, antara lain dari para Guru Sekolah Indonesia yang sudah saling mengenal, Senora Maria Teresa, tokoh masyarakat Argentina dan sahabat dekat yang selalu saling membantu dalam berbagai kegiatan.

Ketua DWP Ibu Herawaty Manurung tidak mau ketingggalan untuk mengutarakan perasaan akan berpisah dengan Ibu Erna Herlina. Meski masih muda dan belum berkeluarga, Ibu Erna Herlina pandai menyesuaikan diri dengan Kelompok DWP dan sebagai koordinator kegiatan latihan gamelan yang diselenggarakan setiap hari Sabtu, telah terjalin hubungan kerja sama yang harmonis.

Acara yang meriah sekaligus juga menimbulkan rasa sedih karena akan berpisah, dilengkapi dengan makan Malam Bersama dan Hiburan. Jangan disangsikan kemampuan anak-anak muda/remaja yang tampil pertama menyajikan lagu-lagu kecintaan Ibu Erna Herlina, yaitu lagu "Laskar Pelangi"-nya Nidji dan "Mimpi Yang Sempurna"-nya Peterpan. Kelompok yang memperkenalkan diri sebagai BRAM, singkataan dari Billy, Rully, Astrid dan Martinus, memang punya hubungan istimewa dengan Ibu Erna Herlina sebagaimana layaknya hubungan kakak-beradik, sering pergi nonton atau makan ke restoran bersama.

Rekan-rekan Ibu Erna Herlina tidak mau ketinggalan, diiringi permainan organ Bapak Jhoni Kabul, kelompok Bapak Alamsyah dan rekan bersenandung lagu yang menceritakan betapa arti persahabatan. Susunan kata-kata indah dari lagu yang pernah dipopulerkan oleh Stevie Wonder berjudul "That's what friends are for" sungguh mewakili ungkapan hati mereka yang selalu bersama dalam suka dan duka di Argentina.

Berpisah memang menjadi bagian dalam perjalanan kehidupan manusia, khususnya mereka yang mengalami jenis pekerjaan yang selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada awal bulan Juli 2009, Keluarga Besar KBRI juga menyelenggarakan Acara Perpisahan untuk Ibu Nunu Fiptiani yang mendapat tugas pindah ke Houston, Texas, Amerika Serikat. Ibu Nunu bekerja di sebuah Perusahaan Minyak milik Argentina dan telah bertugas di Argentina untuk 5 tahun. Selama berada di Buenos Aires, Ibu Nunu dan Bapak Rinto dan dua putra/i mereka selalu aktif ikut berperan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan KBRI Buenos Aires.

Begitulah, perubahan yang dialami bersamaan berjalannya waktu, tidak dapat disangkal bahwa kesedihan dan kegembiraan seperti dua sisi mata uang yang harus dijumpai pada saatnya. Hubungan yang sudah terjalin ketika bersama-sama di Argentina semoga akan tetap dikenang, sampai tiba saatnya dapat berjumpa lagi, entah kapan dan dimana.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home