Prof. DR. Sarlito Wirawan Sarwono
Wisma Duta Buenos Aires mendapat kunjungan tamu istimewa, Prof. DR. Sarlito Wirawan Sarwono. Sebagai teman dekat keluarga Duta Besar RI SZ Manurung, beliau adalah dosen Ibu Herawaty Manurung semasa kuliah di Fakultas Psikologi UI pada kurun tahun 1970-an.
Saat ini Prof. Sarlito menjadi Guru Besar di Program Pasca Sarjana UI dan sudah sejak tahun 1980-an beliau menjadi pengajar di PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian). Fakultas Psikologi UI resmi menjadi fakultas pada tahun 1960, sebelumnya sejak tahun 1953 pendidikan tinggi psikologi di Indonesia merupakan jurusan psikologi dari Fakultas Kedokteran UI. Dengan demikian Prof. Sarlito termasuk alumni awal dari mulai berdirinya Fakultas Psikologi UI dan dalam perkembangan perjalanan karirnya, beliau termasuk salah seorang yang sangat berperan memajukan ilmu psikologi di Indonesia. Menjadi Dekan Fakultas Psikologi UI selama dua periode sampai sekitar tahun 2002, beliau membawa ilmu psikologi memasuki hampir semua jenis pekerjaan di Indonesia.
Perjuangan untuk memasyarakatkan psikologi merupakan tekad yang menjadi dasar mengapa Prof. Sarlito sangat aktif berperan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Menulis berbagai macam topik di majalah, koran atau mengasuh ruang konsultasi dan menjadi pembicara dalam berbagai seminar membuat beliau menjadi dikenal oleh berbagai kalangan, khususnya para remaja pada era tahun 1980-an.
Selain memperkenalkan Psikologi Remaja, Prof. Sarlito memang merintis masa depan Psikologi Indonesia, membawanya ke jenjang internasional. Khusus di Asia, ilmu psikologi di Indonesia tergolong sangat maju dan berkembang, berada pada hampir semua bidang pekerjaan. Prof. Sarlito melihat ada peluang untuk memajukan psikologi Indonesia melalui forum Asia. Ketika Asosiasi Psikologi Asia (APsyA) mengadakan kongres di Bali pada tahun 2006, beliau terpilih menjadi Ketua.
Kesempatan berkunjung ke Buenos Aires menyambung kehadiran beliau di Kongres Tahunan ke-67 International Council of Psychologists di Mexico City yang berlangsung awal bulan Juli 2009. Sebagai Ketua Asosiasi Psikologi Asia, Prof. Sarlito ingin merancang kerja sama dengan para pakar ilmu psikologi di Amerika Selatan. Kalau selama ini ilmu psikologi di Indonesia sudah banyak menjalin hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat dan Eropa, maka Prof. Sarlito punya gagasan untuk lebih memperluas kawasan hubungan kerja sama untuk saling belajar dan bertukar pengalaman dalam mengamalkan ilmu psikologi.
Untuk itu menyambut kunjungan beliau di Buenos Aires, Ibu Herawaty Manurung bersama Ibu Erna Herlina dari Fungsi Penerangan KBRI Buenos Aires merancang pertemuan dengan Prof. Dr. Roberto Dorena Medina MD, Guru Besar di Universitas Buenos Aires. Pertemuan dua ahli ilmu psikologi ini bertujuan untuk menyelenggarakan "Joint Research Cultural Study on Rorschach Test".
Pembicaraan pada tahap awal dimana disepakati persamaan adanya gagasan dari dua pihak, dan ide untuk merealisasikan serangkaian penelitian-penelitian yang membutuhkan effort yang tinggi mengingat jarak yang cukup jauh antara Indonesia dan Argentina, tentu dengan berusaha mencari sponsor yang bisa membantu merealisasikan pengembangan ilmu psikologi di masa mendatang.
Prof. Medina sangat terkesan dengan berbagai informasi yang diterimanya dari Prof. Sarlito bahwa Indonesia sebagai negara yang tergolong lebih muda dalam mengaplikasikan ilmu psikologi dibandingkan dengan Argentina, tetapi punya semangat dan wawasan sangat luas untuk mengikuti perkembangan dan membina hubungan kerja sama dalam berbagai penelitian dengan negara-negara di Amerika dan Eropa, serta menyesuaikannya dengan adat dan budaya Indonesia.
Yang tidak kalah menarik, selain kunjungan untuk merancang suatu program jangka panjang dengan Universitas Buenos Aires, berkeliling kota melihat indahnya arsitektur peninggalan Spanyol dan menikmati parilla khas Argentina, Prof. Sarlito juga menyempatkan studi banding ke daerah Pecinan yang disebut "Bario Chino" untuk melihat secara langsung barang-barang produksi Indonesia yang ada di supermarket China. Melihat Sambal ABC berjajar dengan berbagai macam jenis sambal dari Thailand, China, Korea, beliau akan menceritakan hal ini kepada Astrid, putri beliau yang menjadi Marketing Manager di Hellman's Jakarta.
Tentu saja acara berkunjung ke Buenos Aires baru lengkap kalau menyaksikan secara langsung bagaimana lincahnya kaki wanita cantik Argentina menari Tango, dan Prof. Sarlito berdecak kagum mengakui kebenaran bahwa Tango memang terkenal ke seluruh dunia.
Saat ini Prof. Sarlito menjadi Guru Besar di Program Pasca Sarjana UI dan sudah sejak tahun 1980-an beliau menjadi pengajar di PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian). Fakultas Psikologi UI resmi menjadi fakultas pada tahun 1960, sebelumnya sejak tahun 1953 pendidikan tinggi psikologi di Indonesia merupakan jurusan psikologi dari Fakultas Kedokteran UI. Dengan demikian Prof. Sarlito termasuk alumni awal dari mulai berdirinya Fakultas Psikologi UI dan dalam perkembangan perjalanan karirnya, beliau termasuk salah seorang yang sangat berperan memajukan ilmu psikologi di Indonesia. Menjadi Dekan Fakultas Psikologi UI selama dua periode sampai sekitar tahun 2002, beliau membawa ilmu psikologi memasuki hampir semua jenis pekerjaan di Indonesia.
Perjuangan untuk memasyarakatkan psikologi merupakan tekad yang menjadi dasar mengapa Prof. Sarlito sangat aktif berperan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Menulis berbagai macam topik di majalah, koran atau mengasuh ruang konsultasi dan menjadi pembicara dalam berbagai seminar membuat beliau menjadi dikenal oleh berbagai kalangan, khususnya para remaja pada era tahun 1980-an.
Selain memperkenalkan Psikologi Remaja, Prof. Sarlito memang merintis masa depan Psikologi Indonesia, membawanya ke jenjang internasional. Khusus di Asia, ilmu psikologi di Indonesia tergolong sangat maju dan berkembang, berada pada hampir semua bidang pekerjaan. Prof. Sarlito melihat ada peluang untuk memajukan psikologi Indonesia melalui forum Asia. Ketika Asosiasi Psikologi Asia (APsyA) mengadakan kongres di Bali pada tahun 2006, beliau terpilih menjadi Ketua.
Kesempatan berkunjung ke Buenos Aires menyambung kehadiran beliau di Kongres Tahunan ke-67 International Council of Psychologists di Mexico City yang berlangsung awal bulan Juli 2009. Sebagai Ketua Asosiasi Psikologi Asia, Prof. Sarlito ingin merancang kerja sama dengan para pakar ilmu psikologi di Amerika Selatan. Kalau selama ini ilmu psikologi di Indonesia sudah banyak menjalin hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat dan Eropa, maka Prof. Sarlito punya gagasan untuk lebih memperluas kawasan hubungan kerja sama untuk saling belajar dan bertukar pengalaman dalam mengamalkan ilmu psikologi.
Untuk itu menyambut kunjungan beliau di Buenos Aires, Ibu Herawaty Manurung bersama Ibu Erna Herlina dari Fungsi Penerangan KBRI Buenos Aires merancang pertemuan dengan Prof. Dr. Roberto Dorena Medina MD, Guru Besar di Universitas Buenos Aires. Pertemuan dua ahli ilmu psikologi ini bertujuan untuk menyelenggarakan "Joint Research Cultural Study on Rorschach Test".
Pembicaraan pada tahap awal dimana disepakati persamaan adanya gagasan dari dua pihak, dan ide untuk merealisasikan serangkaian penelitian-penelitian yang membutuhkan effort yang tinggi mengingat jarak yang cukup jauh antara Indonesia dan Argentina, tentu dengan berusaha mencari sponsor yang bisa membantu merealisasikan pengembangan ilmu psikologi di masa mendatang.
Prof. Medina sangat terkesan dengan berbagai informasi yang diterimanya dari Prof. Sarlito bahwa Indonesia sebagai negara yang tergolong lebih muda dalam mengaplikasikan ilmu psikologi dibandingkan dengan Argentina, tetapi punya semangat dan wawasan sangat luas untuk mengikuti perkembangan dan membina hubungan kerja sama dalam berbagai penelitian dengan negara-negara di Amerika dan Eropa, serta menyesuaikannya dengan adat dan budaya Indonesia.
Yang tidak kalah menarik, selain kunjungan untuk merancang suatu program jangka panjang dengan Universitas Buenos Aires, berkeliling kota melihat indahnya arsitektur peninggalan Spanyol dan menikmati parilla khas Argentina, Prof. Sarlito juga menyempatkan studi banding ke daerah Pecinan yang disebut "Bario Chino" untuk melihat secara langsung barang-barang produksi Indonesia yang ada di supermarket China. Melihat Sambal ABC berjajar dengan berbagai macam jenis sambal dari Thailand, China, Korea, beliau akan menceritakan hal ini kepada Astrid, putri beliau yang menjadi Marketing Manager di Hellman's Jakarta.
Tentu saja acara berkunjung ke Buenos Aires baru lengkap kalau menyaksikan secara langsung bagaimana lincahnya kaki wanita cantik Argentina menari Tango, dan Prof. Sarlito berdecak kagum mengakui kebenaran bahwa Tango memang terkenal ke seluruh dunia.
3 Comments:
michael kors outlet online
adidas yeezy
coach outlet
yeezy shoes
curry 4
hermes handbags
yeezy boost
adidas gazelle
adidas shoes for women
golden goose
adidas nmd r1
golden goose sneakers
harden shoes
fila shoes
goyard handbags
golden goose sneakers
kyrie shoes
yeezy boost 350
kd 11
yeezy
hermes birkin
longchamp handbags
balenciaga shoes
gucci belt
nike polo
links of london sale
golden goose
jordan retro
nike air max
chrome hearts online
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home