Saturday, April 21, 2007

"OPERA JAWA" di ARGENTINA

Mendapat Sambutan Hangat Publik

Tepuk tangan gemuruh mewarnai Bioskop Atlas yang terletak di kawasan pusat perdagangan Santa Fe di Buenos Aires, Argentina, ketika film Opera Jawa usai dipertunjukkan.

Bidang Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI di Buenos Aires menjelaskan, Minggu (15/4), film drama musikal karya sutradara terkenal Indonesia Garin Nugroho ini merupakan salah satu peserta Festival Film Independen Internasional Buenos Aires Ke-9 yang berlangsung 3-15 April 2007. Diilhami oleh epos Ramayana, film ini dibintangi sejumlah seniman kawakan Indonesia, seperti Retno Maruti, Martinus Miroto, Eko Supriyanto, dan Putri Indonesia tahun 2004 Artika Sari Devi.

Keikutsertaan Opera Jawa dalam Festival Film Independen Internasional ini bukan dalam kategori kompetisi, melainkan ditampilkan sebagai salah satu kategori film Panorama Musica bersama 11 film lainnya dari 7 negara. Festival Film ini merupakan ajang seni tahunan yang sudah berlangsung sejak 1999 dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Buenos Aires.

Pemutaran film Opera Jawa, dengan subtitle bahasa Inggris dan Spanyol, ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat pencinta film di Argentina. Tidak kurang dari 242 penonton memenuhi Bioskop Atlas hari pertama pemutaran. Tak dinyana, film yang menampilkan kekayaan budaya Jawa ini begitu menarik perhatian masyarakat setempat yang terkenal dengan tarian tango itu.

Dubes RI untuk Argentina, Sunten Z Manurung, dan Keluarga Besar KBRI serta masyarakat Indonesia yang ada di Buenos Aires yang turut hadir dalam pemutaran film itu menyaksikan sendiri antusiasme masyarakat setempat yang sampai antre panjang untuk masuk ke ruang pertunjukan. Ketika ditanyakan mengenai kesannya terhadap film tersebut, umumnya penonton menyatakan mereka sangat menyukainya. Sebagian dari mereka mengaku tidak begitu mengerti bahasa simbol yang banyak digunakan dalam film itu, kemungkinan karena mereka tidak cukup mengenal cerita Rama dan Sinta. Meskipun demikian, gabungan antara tarian, nyanyian, dan tampilan budaya yang sangat khas Indonesia membuat mereka terpesona. Bahkan, di akhir pertunjukan, penonton memberi tepuk tangan panjang atas film yang dinilai mampu menampilkan seni tradisi dalam kemasan kontemporer itu.

Film ini diputar ulang di berbagai bioskop hari Sabtu (14/4) dan pada penutupan festival, Minggu (15/4).

Melihat antusiasme peminat film setempat terhadap budaya Indonesia, pihak panitia dan Dinas Kesenian Pemerintah Daerah Buenos Aires mengharapkan agar di masa mendatang lebih banyak lagi film Indonesia ambil bagian dalam festival Argentina.

Kehadiran film yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia ini diharapkan memberi pemahaman kepada masyarakat Argentina dan akan membantu peningkatan hubungan bilateral kedua negara yang pada tahun lalu merayakan 50 tahun hubungan diplomatiknya. (*/DI)


Sumber Kompas 16 April 2007