Akademi Tari Nigelia Sonria
Belum banyak yang tahu bahwa di propinsi Santa Fe, sekitar 300 km ke utara dari Buenos Aires, di kota Rosario ada sekolah tari yang khusus mengajarkan berbagai macam tarian daerah dari Indonesia. Pendirinya Senora Daniela Azar, pernah mendapat beasiswa Dharmasiswa dari Diknas RI pada tahun 1994 untuk belajar tari-tarian Indonesia di ISI Surakarta.
Kecintaan pada dunia seni tari diwujudkan melalui Akademi Seni Tari Nigelia Sonria. Sekitar 20 orang gadis-gadis cantik Argentina menjadi murid di sekolah ini, dengan tekun dan penuh perasaan mampu menghayati peran dan gerak yang lemah gemulai layaknya tarian dari daerah Jawa Tengah. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai macam tarian dari pulau Sumatra.
Setiap tahun Senora Daniela Azar mempunyai prakarsa mengadakan pagelaran yang tujuannya supaya masyarakat luas di sekitar kota Rosario tertarik untuk mengetahui seni tari dari Indonesia, karena memang kenyataannya masih banyak yang belum pernah mendengar atau mengenal Indonesia.
Bekerja sama dengan Asociacion Rosarina de Afasia (Asosiasi penderita Afasia Rosario), hari Rabu tanggal 5 Nopember 2008 murid-murid sekolah tari pimpinan Senora Daniela Azar ini tampil memukau di Teater JM de Lavarden. Bangunan Teater yang antik dan cantik semakin menambah indahnya seluruh tampilan tarian yang dibawakan, antara lain Tari Pendet, Tari Merak, Tari Yapong, Jaipong dan masih banyak lagi, semuanya disuguhkan dengan kostum tari yang menawan. Alunan musik tradisional mengiringi setiap tarian yang dibawakan menimbulkan sensasi ingin melihat tempat dari mana asalnya tari-tarian tersebut.
Para penari yang umumnya masih belia mempunyai harapan ingin memperdalam dan melanjutkan belajar berbagai macam tarian di Indonesia kelak. Mereka bahkan ingin meniru jejak pendiri akademi seni tari ini, Senora Daniela Azar yang selalu menceritakan pengalaman indah yang tak terlupakan selama berada di Indonesia. Untuk itu tanpa pamrih ia selalu bersedia membantu KBRI melalui kegiatan mempromosikan kesenian Indonesia. Ini merupakan suatu bukti nyata betapa eratnya hubungan yang sudah ada di antara masyarakat Indonesia dan Argentina.
Kecintaan pada dunia seni tari diwujudkan melalui Akademi Seni Tari Nigelia Sonria. Sekitar 20 orang gadis-gadis cantik Argentina menjadi murid di sekolah ini, dengan tekun dan penuh perasaan mampu menghayati peran dan gerak yang lemah gemulai layaknya tarian dari daerah Jawa Tengah. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai macam tarian dari pulau Sumatra.
Setiap tahun Senora Daniela Azar mempunyai prakarsa mengadakan pagelaran yang tujuannya supaya masyarakat luas di sekitar kota Rosario tertarik untuk mengetahui seni tari dari Indonesia, karena memang kenyataannya masih banyak yang belum pernah mendengar atau mengenal Indonesia.
Bekerja sama dengan Asociacion Rosarina de Afasia (Asosiasi penderita Afasia Rosario), hari Rabu tanggal 5 Nopember 2008 murid-murid sekolah tari pimpinan Senora Daniela Azar ini tampil memukau di Teater JM de Lavarden. Bangunan Teater yang antik dan cantik semakin menambah indahnya seluruh tampilan tarian yang dibawakan, antara lain Tari Pendet, Tari Merak, Tari Yapong, Jaipong dan masih banyak lagi, semuanya disuguhkan dengan kostum tari yang menawan. Alunan musik tradisional mengiringi setiap tarian yang dibawakan menimbulkan sensasi ingin melihat tempat dari mana asalnya tari-tarian tersebut.
Para penari yang umumnya masih belia mempunyai harapan ingin memperdalam dan melanjutkan belajar berbagai macam tarian di Indonesia kelak. Mereka bahkan ingin meniru jejak pendiri akademi seni tari ini, Senora Daniela Azar yang selalu menceritakan pengalaman indah yang tak terlupakan selama berada di Indonesia. Untuk itu tanpa pamrih ia selalu bersedia membantu KBRI melalui kegiatan mempromosikan kesenian Indonesia. Ini merupakan suatu bukti nyata betapa eratnya hubungan yang sudah ada di antara masyarakat Indonesia dan Argentina.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home