Cultural, Musica y Exquisita Gastronomia de Indonesia
Bulan Juni 2011 DWP KBRI disibukkan dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan persiapan acara Indo-Night. Diawali dengan persiapan cooking class, food testing hingga pada acara utama yaitu Indo-Night yang diprakarsai oleh dinas KBRI dan direncanakan akan diadakan pada tanggal 16 Juni 2011 bertempat di Club Franches-Buenos Aires. Tentu saja dalam hal ini, DWP KBRI terlibat aktif dalam berbagai persiapan yang bekerjasama dengan Pensosbud KBRI.
Jum’at pagi di awal Juni, bertempat di Wisma Duta KBRI, ibu-ibu DWP berkumpul untuk acara cooking class bersama Executive Chef French Club. Acara ini bertujuan mendemonstrasikan kepada Executive Chef yang bernama Ramiro Martinez, bagaimana cara memasak beberapa menu khas Indonesia yang akan dihidangkan pada acara Indo-Night nanti, yaitu : sup tekwan (appetizer); nasi uduk, telor dadar, ayam panggang, tahu dan tempe bacem, sate daging, sambel kacang, gulai kambing, (main course); emping sebagai pelengkap dan misro (dessert). Dalam kesempatan itu pula, ibu-ibu DWP mendemonstrasikan cara membuat kecap manis dari bahan yang ada yaitu dari saus kedelai yang direbus bersama bunga lawang (star anis) ditambah gula pasir. Maklumlah, kecap manis tidak tersedia di negara setempat. Oleh karena itu, kami harus berusaha mengadakan bahan-bahan yang tidak tersedia dengan bahan substitusi yang serupa meskipun tak sama dalam hal rasa. Ibarat kata pepatah : ‘Tidak ada rotan, akarpun jadi’. Alhamdulillah, secara umum hasilnya sama sekali tidak mengecewakan ! Selama dua setengah jam akhirnya acara cooking class selesai sudah. Setiap masakan hasil demonstrasi yang kami buat selalu dicicipi, dan sang Chef pun berkata : “Comida Indonesia es deliciosa !”
Rangkaian acara berlanjut pada acara food testing untuk memastikan semua menu, rasa dan cara penyajiannya sesuai dengan yang diharapkan. Ibu-ibu DWP dan pak Rudi Henriyadi (staff Pensosbud KBRI) diundang makan siang oleh pihak Club Franches dengan menu utama masakan Indonesia hasil karya Chef Ramiro Martinez. Kami bertindak seakan-akan sebagai juri yang menilai masakan serta penampilan yang dibuat olehnya.
Medio Juni, bertempat di Club Franches acara Indo-Night yang bertema : “Cultural, Musica y Exquisita Gastronomia de Indonesia” segera digelar. Mata, telinga dan lidah para tamu yang berjumlah 125 undangan di-‘manjakan’ dengan keindahan dan keunikan seni budaya serta kelezatan kuliner Nusantara. Sebelumnya, dalam acara cocktail para tamu menikmati minuman dan empat jenis cemilan khas Indonesia berupa lapis legit, cente manis, kroket kampung dan lemper yang merupakan hasil karya ibu-ibu Indonesia. Sembari menunggu acara inti dimulai, para tamu dipersilahkan melihat-lihat display berupa kain-kain tenun khas Indonesia dan bumbu-bumbu serta produk-produk Indonesia. Pukul setengah delapan malam para tamu pun dipersilahkan untuk menempati tempat duduknya masing-masing.
Acara diawali dengan kata sambutan oleh Senor Rodolfo Caffaro Kramer sebagai Sekretaris Jendral Club Europeo yang menjembatani kerjasama antara KBRI dengan klub Eropa dan Prancis, dan juga salah satu friend of Indonesia kemudian Duta Besar LBBP RI, Ibu Nurmala Kartini Sjahrir juga menyampaikan kata sambutannya. Diantara para tamu hadir pula beberapa Duta Besar yaitu dari negara sahabat yaitu Filipina, Canada, Libanon, Irlandia serta negara lainnya serta orang-orang penting Argentina dari beragam profesi. Tak hanya itu, para tamu juga seolah dibawa melanglang buana dengan menyaksikan bersama video tentang negeri tercinta Indonesia yang menggambarkan tentang kekayaan alam Nusantara dari Sabang hingga Merauke, warisan budaya bangsa serta sekilas tentang kemajuan ibu kota DKI Jakarta.
Persembahan tari Klana Topeng, Saman, tari Piring dan tari Condong serta simfoni musik angklung yang diiringi lagu Mojang Priangan, Es Lilin, La Cumparsita dan La Vicunita (lagu Argentina yang berusia 2000 tahun) menghangatkan suasana malam itu. Sembari menikmati persembahan musik, muncullah hidangan khas Indonesia. Beberapa tamu mengatakan bahwa menu malam itu begitu lezat. Bahkan ada beberapa tamu yang kebetulan duduk satu meja bersama kami menanyakan satu demi satu jenis masakan yang disajikan malam itu dan dengan senang hati kami menjelaskan dengan seksama.
Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 12 malam, akhirnya Duta Besar RI menutup acara dengan disambut standing ovation dari para tamu. Semua terkesan dengan acara secara keseluruhan, dari segi persembahan seni budaya hingga kuliner Nusantara yang disajikan. Bravo Indonesia ! -IL-