International Expo of Livestock, Industry, Trade and Service ke-28 di Asuncion, Paraguay
Indonesia berpartisipasi untuk yang kedua kali, setelah pernah berpartisipasi pada tahun 2007 dan sukses, berhasil meraih penghargaan peserta internasional terbaik. Paviliun Indonesia sangat populer, banyak dikunjungi oleh masyarakat setempat dan kagum atas berbagai produk yang ditampilkan.
Dirjen AMEROP Deplu, Dubes Retno L.P. Marsudi didampingi Dubes RI untuk Paraguay S.Z. Manurung dan Wakil Menlu Paraguay Urusan Kerjasama Ekonomi dan Integrasi Oscar Redriguez meresmikan Pembukaan Paviliun Indonesia, pada hari Sabtu tanggal 4 Juli yang lalu.
Kemudian Martinus Manurung dan Sophia tampil membawakan Tari Rantak menyambut hadirin yang sudah menunggu untuk diberi kesempatan masuk dan melihat isi paviliun Indonesia yang luasnya sekitar 200 m2. Iringan musik Sumatra Barat yang sangat dinamis serta tarian yang lincah dan energik, sangat cocok menampilkan semangat Indonesia dalam upaya untuk lebih dikenal di Paraguay, negeri yang sangat jauh dari jangkauan.
Berbagai barang yang dipamerkan dan dijual, antara lain furniture dari kayu, berbagai macam handicraft, perhiasan dari perak, mutiara, batu-batuan serta pakaian, sungguh menarik dan dikagumi oleh pengunjung.
Expo terbesar di Paraguay ini berlangsung setiap tahun dan berada pada area sekitar 3200 m2, di tengahnya ada Panggung Terbuka untuk menampilkan berbagai Acara Tari dan aneka hiburan lainnya sehingga seluruh pengunjung dapat menikmati selama berada di arena Expo ini.
Putra-putri KBRI Buenos Aires mendapat kesempatan mengisi Acara di Panggung Terbuka ini, mereka tampil untuk memperkenalkan berbagai macam tari-tarian dari Indonesia, antara lain Tari Rantak, Tari Gantar dan Tari Saman. Para penari, Martinus Manurung, Rendy Pangemanan, Astrid, Santiago, Cynthia dan Sophia mendapat sambutan hangat dan tepuk tangan meriah dari para pengunjung yang menyaksikan tari-tarian yang sangat menawan.
Paraguay, negeri kecil yang penduduknya sekitar 7 juta jiwa sudah sangat terkenal di Indonesia. Kita mengenalnya sebagai salah satu negara yang punya prestasi dibanggakan dalam bidang olahraga sepak bola, sehingga Indonesia juga mengirim sekitar 30 anak-anak berusia dibawah 16 tahun untuk belajar bermain sepak bola ke Paraguay.
Sudah sepantasnya juga kita dalam berbagai kesempatan mencoba untuk bisa lebih dikenal oleh masyarakat Paraguay antara lain melalui promosi pariwisata yang secara terus menerus diupayakan.
Dirjen AMEROP Deplu, Dubes Retno L.P. Marsudi didampingi Dubes RI untuk Paraguay S.Z. Manurung dan Wakil Menlu Paraguay Urusan Kerjasama Ekonomi dan Integrasi Oscar Redriguez meresmikan Pembukaan Paviliun Indonesia, pada hari Sabtu tanggal 4 Juli yang lalu.
Kemudian Martinus Manurung dan Sophia tampil membawakan Tari Rantak menyambut hadirin yang sudah menunggu untuk diberi kesempatan masuk dan melihat isi paviliun Indonesia yang luasnya sekitar 200 m2. Iringan musik Sumatra Barat yang sangat dinamis serta tarian yang lincah dan energik, sangat cocok menampilkan semangat Indonesia dalam upaya untuk lebih dikenal di Paraguay, negeri yang sangat jauh dari jangkauan.
Berbagai barang yang dipamerkan dan dijual, antara lain furniture dari kayu, berbagai macam handicraft, perhiasan dari perak, mutiara, batu-batuan serta pakaian, sungguh menarik dan dikagumi oleh pengunjung.
Expo terbesar di Paraguay ini berlangsung setiap tahun dan berada pada area sekitar 3200 m2, di tengahnya ada Panggung Terbuka untuk menampilkan berbagai Acara Tari dan aneka hiburan lainnya sehingga seluruh pengunjung dapat menikmati selama berada di arena Expo ini.
Putra-putri KBRI Buenos Aires mendapat kesempatan mengisi Acara di Panggung Terbuka ini, mereka tampil untuk memperkenalkan berbagai macam tari-tarian dari Indonesia, antara lain Tari Rantak, Tari Gantar dan Tari Saman. Para penari, Martinus Manurung, Rendy Pangemanan, Astrid, Santiago, Cynthia dan Sophia mendapat sambutan hangat dan tepuk tangan meriah dari para pengunjung yang menyaksikan tari-tarian yang sangat menawan.
Paraguay, negeri kecil yang penduduknya sekitar 7 juta jiwa sudah sangat terkenal di Indonesia. Kita mengenalnya sebagai salah satu negara yang punya prestasi dibanggakan dalam bidang olahraga sepak bola, sehingga Indonesia juga mengirim sekitar 30 anak-anak berusia dibawah 16 tahun untuk belajar bermain sepak bola ke Paraguay.
Sudah sepantasnya juga kita dalam berbagai kesempatan mencoba untuk bisa lebih dikenal oleh masyarakat Paraguay antara lain melalui promosi pariwisata yang secara terus menerus diupayakan.