DENGAN SEMANGAT DAN NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN, KITA PERKOKOH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Sesuai dengan ungkapan yang menyatakan bahwa
Di KBRI Buenos Aires, segenap peserta upacara mendengarkan dengan khidmat ketika dibacakan Pesan-Pesan Perjuangan atau Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional, yaitu
1. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat akibat perlakuan penjajah.)
2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman
"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder pemerintah TNI akan berjuang terus"
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya kota Yogyakarta. Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasehatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.)
3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso
"Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya."
(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis sejati.)
4. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH
"Cita-cita Persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, di mana ia menjabat sebagai sekretaris.)
5. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang.)
6. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama."
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera.)
7. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang harus berjuang."
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI.)
8. Pesan Pahlawan Nasional Pengeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I
- Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)
- Wajib melu hangrukebi (wajib ikut mempertahankan)
- Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)
Merupakan Prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I
Mendengar dan memperhatikan semua Kata-kata Mutiara Para Pahlawan yang telah berkorban untuk bangsa dan negara, mari kita berusaha memberi sumbangsih terbaik bagi Indonesia tercinta. Hendaknya semangat dan nilai-nilai kepahlawanan seperti pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri, bekerja tanpa pamrih dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, akan selalu menjadi pegangan bagi generasi muda penerus perjuangan mencapai Indonesia makmur, aman dan sentosa.
"....hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar..",kita selalu berusaha untuk memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Peristiwa di Surabaya pada tanggal tersebut memang patut dikenang karena peristiwa yang terjadi saat itu menunjukkan bahwa segenap komponen bangsa bersatu padu melawan penjajahan kolonial Belanda yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Di KBRI Buenos Aires, segenap peserta upacara mendengarkan dengan khidmat ketika dibacakan Pesan-Pesan Perjuangan atau Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional, yaitu
1. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat akibat perlakuan penjajah.)
2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman
"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder pemerintah TNI akan berjuang terus"
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya kota Yogyakarta. Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasehatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.)
3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso
"Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya."
(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis sejati.)
4. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH
"Cita-cita Persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, di mana ia menjabat sebagai sekretaris.)
5. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang.)
6. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama."
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera.)
7. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang harus berjuang."
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI.)
8. Pesan Pahlawan Nasional Pengeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I
- Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)
- Wajib melu hangrukebi (wajib ikut mempertahankan)
- Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)
Merupakan Prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I
Mendengar dan memperhatikan semua Kata-kata Mutiara Para Pahlawan yang telah berkorban untuk bangsa dan negara, mari kita berusaha memberi sumbangsih terbaik bagi Indonesia tercinta. Hendaknya semangat dan nilai-nilai kepahlawanan seperti pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri, bekerja tanpa pamrih dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, akan selalu menjadi pegangan bagi generasi muda penerus perjuangan mencapai Indonesia makmur, aman dan sentosa.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home