Wanita dalam Kehidupan Juan Domingo Perón.
Juan Domingo Perón (8 Oktober 1895 – 1 Juli 1974) adalah seorang soldier dan politisi Argentina yang terpilih untuk tiga kali masa jabatan sebagai Presiden Argentina (1946-1955 dan 1973-1974). Perón dan istrinya, Eva begitu populer di kalangan rakyat Argentina. Ia adalah tokoh Amerika Latin yang terkemuka pada abad ke-20, dan telah membawa banyak perubahan penting dalam arena politik negaranya.
Aurelia Tizón (1908 - 10 September 1938) adalah istri pertama Presiden Argentina Juan Perón . Mereka bertemu pada tahun 1925, saat itu Aurelia seorang guru dan mereka menikah pada 5 Januari 1929. dia meninggal setelah 9 tahun usia pernikahannya karna Cancer Uterine.
Aurelia adalah seorang wanita dengan berbagai bakat, dia bisa menggambar, melukis dan berbahasa Inggris, Aurelia menerjemahkan beberapa buku militer Inggris untuk Peron. Walaupun tak ada bukti pasti, dicurigakan bahwa pasangan ini mengadopsi seorang putri.
María Eva Duarte de Perón (lebih dikenal dengan nama Evita (7 Mei 1919 – 26 Juli 1952) adalah istri kedua Presiden Argentina Juan Domingo Perón(1895–1974) dan Ibu Negara Argentina sejak 1946 hingga wafatnya pada 1952.
Eva Duarte bertemu Kolonel Juan Perón pada acara amal pengumpulan dana untuk korban gempa bumi di daerah San Juan. Mereka menikah pada 21 October 1945.
Meskipun ia tidak pernah secara resmi terpilih menjadi tokoh politik, sebagai Ibu Negara ia akhirnya memiliki lebih banyak kekuasaan dan pengaruh dalam pemerintahan daripada siapapun, kecuali suaminya. Di antara kaum miskin dan kelas pekerja Argentia, ia mempunyai kharisma yang tidak banyak tandingannya di luar monarkhi
Evita membentuk Yayasan Eva Perón, yayasan amal yang membangun ribuan rumah dan sekolah untuk kaum perempuan dan kaum miskin dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Argentina menjamin tidak ada ketimpangan dalam pemeliharaan kesehatan untuk warganya. . Evita juga memimpin pembentukan Partai Peronis Perempuan, yang merupakan partai politik perempuan pertama di negaranya.
Pada masa hidupnya itulah untuk pertama kalinya ia menganjurkan rakyat Argentina untuk memanggilnya bukan sebagai "Eva Perón" namun sekadar "Evita", yaitu bentuk (kesayangan) dalam bahasa Spanyol ("Eva Kecil")
Pada 1951, ia mengadakan kampanye agar dimungkinkan mencalonkan diri menjadi Wakil Persiden Argentina. Hal ini ditentang oleh militer Argentina, kaum elit, dan akhirnya suaminya sendiri. Andaikan Evita terpilih, ia akan menjadi wakil presiden perempuan pertama di dunia. Pada 1952 Evita mendapat gelar resmi "Pemimpin Rohani Bangsa".
Evita juga tokoh yang sangat kontroversial pada masa hidupnya, bahkan sampai hari ini. Meskipun hanya enam tahun lebih ia berkiprah dalam politik Argentina, di masa itu ia menjadi pusat gosip dan kabar burung. Dalam bukunya "Evita: The Real Life of Eva Perón", Marysa Navarro dan Nicholas Fraser mengklaim bahwa mitos dan distorsi tentang Eva Perón adalah yang paling rumit dari tokoh politik modern manapun.
Semasa hidupnya, Evita adalah perempuan paling berkuasa di negerinya. Kebanyakan sejarahwan setuju bahwa ia tetap yang paling berpengaruh dalam sejarah bangsanya dan di seluruh Amerika Selatan. Pada saat kematiannya, ia adalah perempuan paling berpengaruh di seluruh dunia
María Estela Martínez de Perón (lahir 4 Februari 1931) yang dikenal sebagai Isabel Martínez de Perón adalah istri ketiga Presiden Juan Perón dan Presiden Argentina. Ia menjadi presiden wanita pertama di negaranya yang memerintah pada 1 Juli 1974 - 24 Maret 1976.
Pertemuan itu bermula ketika Juan Peron meninggalkan negaranya dan tiba di Panama. Ketika dalam pembuangan, Peron berjumpa dengan penari (dancer) klub malam di Paraguay bernama Isabel. Perón amat tertarik dengan kecantikannya dan percaya bahwa Isabel mampu mengisi kekosongan hidupnya setelah kematian isteri kedunya, Eva Perón.
Perón kemudian mengajak Isabel bersamanya ke Madrid, Spanyol pada tahun 1960. Negara ini menganut ajaran Katolik Roma yang kuat dan melarang seorang hidup bukan dengan istrinya yang sah. Atas desakan pihak agama, Perón menikah untuk ketiga kalinya pada 15 November 1961. Sebuah pernikahan antara mantan presiden dan penari klub malam yang terpaut umur tiga dekade.
Di Madrid, Perón aktif kembali dalam kancah politik Argentina dan menggunakan Isabel sebagai perantara dari Spanyol ke Amerika Selatan.
Pada 19 September 1955, Peron diberhentikan dan diasingkan setelah militer melakukan kudeta pemerintahannya. Pengasingan selama 18 tahun tidak melunturkan pengaruhnya di kalangan rakyat. Pada tahun 1973, yaitu pada usia lebih 70 tahun, Perón terpilih kembali sebagai Presiden Argentina untuk periode yang ketiga kalinya. Dalam satu strategi politik, ia menamakan isterinya, Isabel Martínez de Perón, sebagai deputi presiden. Ia meninggal di kantornya pada 1 Juni 1974 dan posisinya kemudian digantikan Isabel (istrinya).
diambil dari berbagai sumber