Thursday, December 31, 2009

Selamat Tahun Baru 2010



Segenap pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI Buenos Aires
mengucapkan

"SELAMAT TAHUN BARU 2010"

Semoga di tahun baru ini lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Wednesday, December 30, 2009

Ucapan Belasungkawa



Ketua DWP KBRI Buenos Aires Ibu Herawaty S. Manurung beserta seluruh Pengurus DWP mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya mantan Presiden Republik Indonesia Ke-4, Bapak Abdurrahman Wahid pada Rabu, 30 Desember 2009.

Semoga amal bakti beliau diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.

Sunday, December 27, 2009

Wisma Duta menyambut Natal

Bulan Desember tahun 2009 dirasakan sangat istimewa, khususnya bagi penghuni Wisma Duta, Bapak Duta Besar RI SZ Manurung beserta keluarga, karena dengan berjalannya waktu, Perayaan Natal yang diselenggarakan di Wisma Duta tahun ini merupakan tanda hampir berakhirnya masa tugas di lingkungan KBRI Buenos Aires.

Puji dan Syukur ke Hadirat Yang Maha Kuasa, dalam masa tugas tiga tahun di Argentina, semua berjalan dalam lindungan-Nya, sehingga sudah selayaknya untuk menikmati karunia dan rahmat-Nya bersama dengan teman-teman tercinta, baik keluarga besar KBRI Buenos Aires dan juga teman-teman Argentina yang sudah mengisi kehidupan selama berada di negeri ini.

Tema yang senantiasa bergema dalam Natal, 'Damai di Bumi' tetap relevan untuk diaplikasikan dalam berbagai situasi, khususnya di mana sebagai kelompok yang selalu saling berhubungan tidak dipungkiri bisa terjadi salah paham, rasa tersinggung, bahkan muncul rasa marah. Dan pada kesempatan perayaan Natal 2009 di Wisma Duta kali ini, Keluarga Bapak Dubes SZ Manurung membuka hati dengan lebar, menerima dengan ikhlas kalau ada kekurangan dan mohon maaf dengan tulus, agar benar-benar tercipta 'Damai' di antara kita semua.

Ibu Herawaty Manurung dengan sukacita menyajikan hidangan khas natal 'Panggang Kalkun' beserta pelengkapnya, 'Mie Bakso Mariscal', salah satu favorit yang sering ditunggu-tunggu dan juga Nasi Putih dengan aneka lauk pauk dengan bumbu khas Indonesia yang justru sangat diminati teman-teman Argentina.

Tidak lupa 'Pan Dulce' yang dibanggakan oleh orang Argentina sebagai Kue/Roti yang punya rasa istimewa, mengingatkan pada suasana natal yang selalu manis dan berseri. Gending tradisional membawakan lagu-lagu natal dipasang sayup-sayup mengiringi suasana makan siang yang penuh rasa kekeluargaan, seperti yang diutarakan oleh Bapak Dubes SZ Manurung dalam kata sambutannya,
'Ini adalah rumah kita dan kita bersama merayakan suatu hari istimewa bagi umat Kristiani tetapi sekaligus kita mencerminkan suatu kehidupan yang penuh toleransi dalam berbagai perbedaan yang menunjukkan kekayaan budaya kita, digambarkan sebagai pluralisme dalam kondisi yang saling melengkapi.'

Mewakili sekitar 30 orang biarawan/biarawati yang bertugas tersebar di berbagai propinsi Argentina, hadir 4 orang biarawati, yaitu Sr. Martina Onlet, Sr. Floriana Boi Duli, Sr. Laura Benerek dan Sr. Stefani. Mereka tentu saja sangat kangen untuk bisa menikmati suasana natal dengan saudara/i sebangsa dan setanah air, dilengkapi dengan makanan Indonesia yang jarang ditemukan dalam lingkungan kerja dan kehidupannya sehari-hari.

Masyarakat yang hadir menjadi semakin semarak, berkenalan dengan Bapak Hanggoro yang berada di Buenos Aires dalam rangka ikut berpartisipasi dalam Kompetisi Rally Mobil 'Dakar 2010'. Ini merupakan tahun ke-2 diselenggarakan di Argentina, mengulangi sukses setahun yang lalu setelah dirasakan bahwa Argentina dan Chili bisa menjadi populer seperti Paris Dakar karena memenuhi persyaratan dan keamanan sesuai dengan standar internasional.

Suasana makan bersama, berbagi cerita diantara semua yang hadir menjadi bagian yang paling berkesan. Prof. Maria Teresa, seorang sahabat yang selalu hadir dengan gembira, siang ini membawa rombongan besar terdiri dari anak-anaknya yang sudah remaja dan menantunya, karena suaminya Dr. Delmas tidak bisa hadir, sebagai dokter ahli bedah yang kebetulan sudah ada janji untuk melaksanakan operasi siang hari itu.

Hampir menjelang sore, matahari musim panas masih benderang, sebelum berpamitan, banyak yang ingin berfoto bersama dengan latar belakang Pohon Natal, sebagai tanda membawa pulang kenangan ber natal di wisma duta yang akan juga senantiasa berada dalam hati sebagai kenangan manis di Buenos Aires.









Tuesday, December 22, 2009

Makna Hari Ibu dan HUT DWP ke-10

Hari Ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia serta merupakan persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa. Kaum perempuan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna hasil pembangunan, namun juga ikut berperan melaksanakan dan berpartisipasi di segenap aspek pembangunan nasional. Peran politik berarti ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dalam upaya membentuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Perempuan mempunyai posisi yang lebih dekat dengan keluarga dan telah menggunakan sebagian besar waktunya untuk keluarga, anak dan orang tua. Oleh karena itu kebutuhan spesifik kaum perempuan akan lebih terdukung apabila perempuan memperoleh akses, dan manfaat dapat berpartisipasi serta melakukan kontrol di segenap aspek pembangunan nasional.

Perempuan memiliki hak asasi yang sama dan integral dengan hak asasi manusia. Oleh karena itu perlu dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai Ibu Bangsa yang berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera. Perjuangan perempuan agar bebas dari kekerasan, diwujudkan dalam bentuk kesetaraan dan keadilan dalam segenap aspek kehidupan. Hal ini perlu diupayakan setiap waktu. Kelanjutan perjuangan persatuan kaum perempuan Indonesia selalu diperingati pada setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Di KBRI Buenos Aires, Perayaan Hari Ibu dilaksanakan bersamaan dengan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-10, sebagai satu-satunya wadah kegiatan yang didirikan oleh Korpri Pusat maka organisasi Dharma Wanita Persatuan bertujuan untuk mendukung kegiatan pegawai Republik Indonesia dalam mengabdi sebagai aparat pemerintah.

Tantangan dan Peluang ke depan

Dharma Wanita Persatuan mempunyai struktur dan tatanan organisasi yang sederhana, ada rencana kerja yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran pengurus Dharma Wanita Persatuan dalam menyusun program kerja setiap tahun, namun demikian setiap unsur pelaksana dan unit kerjanya dapat menentukan sendiri kegiatan yang diperlukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.

Titik perhatian utama ialah mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya anggota dan keluarganya. Diperlukan analisis yang tajam, kearah mana harus berjalan maju ke depan. Aspek positif yang dimiliki organisasi Dharma Wanita Persatuan adalah networking organisasi yang luas menyebar merata ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan keluar negeri, ke setiap perwakilan/KBRI di seluruh dunia.

Tenaga, pikiran serta daya upaya agar diarahkan untuk mendapat hasil kerja yang optimal, dengan mengubah pola pikir di tengah bergulirnya proses demokrasi dan penegakan hak asasi manusia. Bidang Pendidikan diharapkan dapat menciptakan ruang untuk meningkatkan kualitas sumber daya anggota dan keluarganya secara menyeluruh. Bidang ekonomi diarahkan pada pemberdayaan anggota untuk dapat mengelola usaha yang sesuai dengan lingkungan keberadaan organisasi. Bidang Sosial Budaya diarahkan untuk dapat ikut berperan menangani masalah sosial budaya yang terjadi di tengah masyarakat serta meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan sosial budaya.

Perlu diberikan kesadaran akan hak yang harus dimiliki anggota secara meluas, terutama untuk
  1. Meningkatkan kualitas hidup anggota dan keluarganya
  2. Meningkatkan ketahanan keluarga yang dapat mendorong terciptanya citra PNS yang terpuji
  3. Meningkatkan peran menjadi bagian dari penggerakan pemberdayaan perempuan
Upacara di KBRI Buenos Aires menjadi lebih semarak karena dua peristiwa penting dalam kehidupan kaum Ibu/DWP menjadi satu, tidak terpisahkan. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat serta diselaraskan dengan program kegiatan-kegiatan di KBRI Buenos Aires, maka dipilih Hari Senin tanggal 21 Desember untuk merayakan dua peristiwa penting ini.

Di samping acara resmi yang dijalankan sesuai dengan petunjuk dari Pusat, Ketua DWP KBRI Buenos Aires, Ibu Herawaty Manurung berkenan menyampaikan Tanda Penghargaan sekaligus Ucapan Terima Kasih kepada Bapak Tatang Sukroni yang banyak membantu keberlangsungan dwpbuenosaires.blogspot.com yang menjadi kebanggaan bersama.

Duta Besar RI di Buenos Aires, Bapak SZ Manurung, yang membacakan Pidato Menteri Pemberdayaan Perempuan, juga menambahkan pesan dan kesan terhadap keberadaan organisasi DWP yang selalu menjadi mitra sejajar KBRI dalam mengemban tugas-tugas di perwakilan. Untuk itu, sebagai tanda cinta kepada para Ibu disampaikan karangan bunga yang cantik dan berseri. Semua wajah tersenyum ceria menyambut indahnya bunga-bunga yang diberikan kepada Ibu Herawaty Manurung, Ibu Dewi Johni Kabul, Ibu Imaya Yanuar, Ibu Joevi, Ibu Sri Lestari, Ibu Dewi Dhana, Ibu Desih Kris, Ibu Mirta, mewakili semua ibu yang hadir siang hari itu.

Upacara pembagian hadiah juga ditunggu-tunggu oleh hadirin. Menyambut HUT Korpri ahir bulan November yang lalu, diselenggarakan Pertandingan Bowling.

Pemenang Kelompok Pria
  • Juara 1 Bapak Yanuar
  • Juara 2 Bapak Daryana
  • Juara 3 Bapak SZ Manurung

Kelompok Pemenang Perempuan
  • Juara 1 Sdri. Ratna
  • Juara 2 Ibu Dewi Daryana
  • Juara 3 Ibu Herawaty Manurung

Tradisi Nasi Tumpeng sebagai ungkapan syukur untuk semua yang dirayakan pada kesempatan ini, menjadi penutup acara yang dilanjutkan dengan makan siang bersama dan ramah tamah. Bapak Duta Besar SZ Manurung berkenan memotong tumpeng secara simbolis dan menyampaikan untuk Ibu-ibu, dan juga salah seorang Pastor yang kebetulan hadir. Pastor David Adel Mau kebetulan datang berkunjung ke Buenos Aires dari Misiones, tempatnya berkarya dalam 10 tahun terakhir ini. Sekitar 6 bulan yang lalu Pastor Adel Mau menjalani operasi transplantasi ginjal dan sekarang setelah melewati masa-masa kritis, beliau dapat hidup sehat, melupakan kenangan menjalani proses cuci darah seminggu 3x dalam kurun waktu 5 tahun kehidupannya, sungguh suatu mujisat besar dialaminya. Sebagai tamu istimewa yang datang dari jauh, Pastor David juga mendapat potongan tumpeng yang disampaikan oleh Bapak Dubes SZ Manurung mewakili perasaan gembira seluruh masyarakat Indonesia di lingkungan KBRI Buenos Aires.









Friday, December 04, 2009

Bazar de Indonesia

Di Buenos Aires, Argentina, bulan Desember adalah akhir tahun ajaran sekolah karena akan memasuki libur panjang musim panas selama 3 bulan, dan merupakan puncak dari kegiatan-kegiatan di sekolah. Ada pesta perpisahan kenaikan kelas dan untuk yang lulus sekolah tentu perlu berbelanja hadiah-hadiah yang akan diberikan kepada teman atau guru sebagai kenang-kenangan atau ucapan terima kasih.

Bulan Desember juga ditandai dengan kesibukan berbelanja untuk yang akan merayakan Natal, karena punya tradisi untuk memberikan hadiah Natal kepada orang-orang terdekat dalam keluarga dan di lingkungan teman-teman.

Seperti tahun-tahun yang lalu, DWP KBRI Buenos Aires menggelar Mini Bazar untuk ke tiga kalinya di Wisma Duta, dengan menyediakan berbagai hasil produksi Indonesia untuk berbagai kalangan, baik rekan-rekan Ibu Herawaty Manurung, istri para Duta Besar yang bergabung dalam organisasi ADEA (AsociaciĆ³n de Esposas de Embajadores Acreditados en la Argentina) dan juga teman-teman orang Argentina yang banyak berhubungan dengan KBRI Buenos Aires.

Yang datang tertarik untuk berbelanja sebagian besar memang pernah datang pada Bazar yang lalu dan membutuhkan barang-barang yang unik, yang tidak ada dijual di toko-toko karena memang barang-barang kerajinan khas Indonesia belum banyak ditemui di seantero Buenos Aires, Argentina. Meski ruang Bazar tidak besar, terdiri dari beberapa meja saja, tetapi pengunjung yang datang tidak berhenti mengalir, dan semua yang datang menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap berbagai produk yang ditawarkan. Hampir semua berbelanja untuk 'hadiah' kepada orang-orang terdekatnya, yaitu keluarga dan teman-teman.

Untuk menambah semarak barang-barang yang ditawarkan, Gabriel pemilik 'RUMAH' di Norcenter yang sudah lebih dari 10 tahun mempunyai hubungan dagang dengan berbagai pengrajin di Indonesia dan mendatangkan barang-barang tersebut ke Argentina, dengan senang hati ikut berpartisipasi. Aneka tas cantik dibuat dari batok kelapa, berbagai perhiasan wanita seperti gelang dan kalung, anting-anting dengan design kreatif sangat menarik perhatian pengunjung yang memang kebanyakan para Ibu dari berbagai kalangan.

Barbara Mintz, seorang Penari Bali yang juga berkunjung ke Buenos Aires sekali setahun, tidak lupa membawa bermacam-macam kerajinan khas Bali, kipas-kipas cantik, bahan batik untuk dipakai di pantai, bermacam perhiasan dan juga patung-patung nan elok, membuat suasana Bazar kental dengan ciri Indonesia.

Meski anggota Dharma Wanita Persatuan saat ini hanya Ibu Dewi Johny dan Ibu Imaya, tetapi semua Ibu-Ibu di kalangan KBRI Buenos Aires dengan gembira membantu sepanjang hari, mulai dari jam 11.00 sampai selesai jam 17.00, yaitu Ibu Desih, Ibu Dewi Dhana, dan Sdri. Partini.

Udara cerah di hari Selasa tanggal 1 Desember 2009, seperti menjadi pelengkap untuk suksesnya sebuah Bazar yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbelanja menyambut hari istimewa masyarakat Argentina.