Thursday, May 31, 2007

Resep Asinan Buah

Bahan :
1/2 bh Nanas
1 bh Apel
1 bh Pear
1 bh Mangga yang masih keras
1 bh Timun

Bumbu Kuah:
2 bh cabe merah rebus, haluskan
5 sdm gula putih
500 ml air matang
2 sdm cuka
1 sdt garam
terasi kalo suka.

Cara Membuat:

  • Potong potong semua buah buah menurut selera, sisihkan.
  • Buat Kuah : haluskan/blender, cabe merah yang udah di rebus, gula, garam lalu masukan air dan cuka.
  • Penyajian : susun buah buah yang sudah di potong tadi lalu siram dengan kuahnya, simpan dulu di lemari es biar segar dan siap di sajikan lebih enak lagi pake krupuk Mie atau kacang goreng.

Tuesday, May 22, 2007

UPACARA PERINGATAN HARKITNAS KE-99



Tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional yang selalu diperingati oleh segenap bangsa Indonesia setiap tahunnya. Namun berhubung untuk tahun 2007 ini jatuh pada hari minggu (libur), maka atas petunjuk Pemerintah Pusat ( Departemen Komunikasi dan Informatika ), maka Peringatan tersebut harus tetap dilaksanakan pada hari berikutnya yaitu hari senin, tanggal 21 Mei 2007.

Pada tanggal 21 Mei 2007 KBRI Buenos Aires telah melakukan upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke-99 yang diikuti oleh seluruh Staf KBRI , DWP KBRI Buenos Aires dan Masyarakat Indonesia, dimana yang bertindak selaku Pembina Upacara adalah Bapak Dubes RI, Sunten Z. Manurung dan Pemimpin Upacara adalah Sdr. Alamsyah, Sekretaris-2 Fungsi Protokol dan Konsuler.

Tema peringatan Harkitnas untuk tahun ini yaitu : "Dengan jiwa dan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Perkokoh Indonesia yang Adil, Damai dan Sejahtera".

Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika pada Peringatan Hartkitnas ke- 99 ini yang dibacakan oleh Bpk Duta Besar ditekankan bahwa persoalan kebangsaan sejak jaman penjajahan hingga saat ini telah mengalami pasang surut sejalan dengan perubahan jamannya.

Jika dulu kita memiliki musuh bersama bernama penjajahan maka saat ini kita memiliki musuh bersama bernama kemiskinan, pengangguran, hutang, korupsi, lemahnya penegakan hukum, lemahnya perekonomian dan rentannya keadaan politik dan keamanan. Dulu dengan kekuatan yang kita miliki kita terbukti dapat mengusir penjajah dari tanah air. Sekarang, keyakinan itu harus dibangkitkan kembali bahwa dengan sumber daya yang tersedia dan upaya yang nyata, serius, sungguh-sunggguh dan konsisten melalui kerja keras kita mampu melawan dan menyelesaikan persoalan yang membelit bangsa kita ini.

Semangat dan jiwa kebangsaan yang ditanamkan melalui kebangkitan Nasional harus dijadikan momentum untuk melakukan penataan-penataan di berbagai bidang seraya terus meningkatkan komitmen dari seluruh bangsa dan rakyat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang damai adil dan sejahtera.

Jika pada tahun 1908 para Pahlawan kita berupaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dan merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda namun untuk saat ini, persoalan lebih kepada bagaimana memperkokoh semangat dan kebersamaan kita untuk membina keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

Upacara tersebut sederhana, namun berjalan lancar dan khidmat. Apalagi saat kita menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", " Padamu Negeri" , dan "Satu Nusa-Satu Bangsa", hati terasa bergetar, jiwa bergelora dan seakan ingin segera bangkit agar negeri yang kucintai ini (Indonesia) cepat menggapai kedamaian dan kesejahteraan bangsa.-




Sunday, May 20, 2007

Syukuran 28 Tahun Usia Perkawinan

Pada tanggal 18 Mei 2007 di Ruang Serba Guna KBRI Buenos Aires , Keluarga Besar Bpk. Dubes RI Sunten Z. Manurung dan Ibu Herawaty S. Manurung secara pribadi mengundang para staf KBRI dan Pengurus DWP KBRI Buenos Aires dalam acara “Syukuran 28 Tahun Perkawinan” mereka.

Cinta kasih yan terjalin Sejak di bangku kuliah yang terkenal dengan Kampus Biru (Universitas Indonesia) menjadikan kenangan yang tak akan pernah terlupakan, seorang pemuda yang bernama Sunten Z. Manurung telah memikat seorang gadis yang bernama Herawaty, Dengan jalinan kasih diantara keduanya mengantarkan keduanya untuk membina Rumah tangga dengan berjanji sehidup semati untuk mengarungi Rumah tangga dengan jalinan cinta kasih.

Pada acara syukuran yang sederhana dan khidmat tersebut telah diutarakan beberapa harapan dan rasa bangga dari ketiga putra-putrinya kepada orang tuanya yang memiliki rasa kasih sayang tak terhingga kepada mereka. Demikan halnya dengan Bpk/Ibu Manurung yang berbagi pengalamannya kepada para undangan dengan menyampaikan rasa puji syukurnya atas karunia Tuhan Y.M.E yang diberikan kepada mereka dan terkandung didalamnya kunci kelanggengan perkawinan mereka adalah “Rasa Saling Percaya dan Kasih Sayang”.

Demikian pula dengan para Staf KBRI dan Pengurus DWP KBRI Buenos Aires, yang diwakili oleh Bpk. Eric V. Tomodok (Mininster Counsellor – Fungsi Politik) turut menyampaikan suka cita dan bangga serta bersyukur kepada Tuhan Y.M.E atas kelanggengan dan usia panjang perkawinan tersebut. Mudah-mudahan pengalaman yang diberikan oleh Bpk/Ibu Sunten S. Manurung dapat menjadikan contoh dan tauladan buat kita semua seperti yang tertuang dalam ucapan dibawah ini :

Ytc, Bpk Sunten dan Ibu Herawaty Manurung


Kasih itu Sabar

Kasih itu Murah Hati

Dan

Kasih itu Penyayang

Disaat hari yg penting dan bersejarah ini, dan …..

Disaat puncak kebahagiaan usia pernikahan yg panjang,…..

Tersisa didalamnya :

KEBANGGAAN , PENGHARAPAN dan KASIH

Namun yang paling besar diantaranya ialah “KASIH”

Kami (putra-putri, staf dan kerabat )


Mengucapkan :

“Selamat Ulang Tahun Pernikahan yang ke-28

Semoga panjang usia pernikahan ini dapat menjadikan

Contoh dan tauladan bagi Kami.

Semoga TUHAN Y.M.E senantiasa memberkati dan

melindungi Bapak dan Ibu selalu”.

================== 00 ===============





Saturday, May 19, 2007

Praktek Membuat Bakso

Pada tanggal 18 Mei 2007, DWP KBRI Buenos Aires kedatangan seorang tamu dari kota Misiones yang bernama Ibu Sopa, seseorang yang berkewarga-negaraan Laos yang sudah 28 tahun menetap di Argentina dan saat ini adalah salah seorang kenalan dari Ibu Herawaty S . Manurung. Yang bersangkutan ternyata pandai dalam membuat bakso kenyal, enak dan gurih seperti layaknya bakso yang ada di Indonesia.

Pucuk dicinta ulam tiba, mungkin itu pepatah yang pantas untuk diucapkan oleh para anggota DWP KBRI Buenos Aires dengan memanfaatkan kedatangan Ibu Sopa ke Buenos Aires ini untuk mempraktekan keahliannya tersebut, dan dengan senang hatinya Ibu Sopa mau mengajarkan dan memperagakan kepada Ibu-ibu untuk membuat Bakso.

Untuk lebih rinci dan jelasnya mari kita sama-sama praktekan seperti dibawah ini :



Bahan :
500 gram daging giling tanpa lemak (peceto)
1 btr bawang putih
1 sdm tepung terigu (leudante)
1 sdt gula putih
1/2 sdt lada halus
2 sdt garam
1/2 sdt Accord (pengenyal)
penyedap secukupnya
4 sdm es serut

Gunakan mesin Food Processor.

Cara Membuat :
  • Haluskan bawang putih dengan menggunakan mesin food processor, lalu masukan daging giling, lada, gula, garam, penyedap, giling sampe setengah halus.
  • Masukan tepung terigu leudante, Accord dan es serut, giling lagi sampe tercampur dan halus.
  • pindahkan bahan yang sudah dihaluskan tadi kedalam tempat/wadah lalu aduk biar tercampur rata.
  • Siapkan rebusan air dengan api sedang, pulung-pulung adonan sebesar kelereng, lalu rebus dalam air sampai mengapung dan tiriskan.






Accord (membuat kenyal)








Tepung terigu Leudante







Food processor

Tuesday, May 15, 2007

8 Manfaat Madu Buat Kecantikan


Lihat Gambar

Selama ini banyak orang mengenal madu sebatas sebagai jenis makanan. Mungkin kita tahu kalau madu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Dan tentu ada sejumlah produk kecantikan yang dapat dibeli di toko-toko yang berbahan dasar madu, bagi Anda yang tak mau ribet. Tapi jika Anda lebih senang mengambil manfaat madu alami untuk memoles kecantikan Anda, simak tips yang kami suguhkan ini.

1. Masker Madu: Oleskan madu murni pada wajah Anda dan biarkan selama kira-kira 15 menit, hingga mongering. Setelah kering, basuhlah wajah Anda dengan air hangat.

2. Mandi Untuk Kulit Berkilau: Untuk melembabkan, melembutkan dan membuat kulit berkilau, bawa serta sebotol madu saat Anda mandi. Oleskan ke kulit dan tepuk-tepuk dengan kedua tangan hingga mengering. Sementara menepuk-nempuk kulit, madu akan lengket di kulit Anda. Basuhlah bekas madu yang lengket tersebut setelah Anda selesai. Dan Anda bisa menikmati hasilnya dengan kulit yang nampak cantik nan cerah!!!

3.Mandi Madu: Untuk mendapatkan aroma yang manis dan kulit lembut, tambahkan ¼ hingga ½ cangkir madu di air mandi Anda.

4.Scrub Madu: Campurkan 1 sendok teh madu dengan seikit tepung almond ke telapak tangan Anda. Gosokan perlahan ke wajah sebagai scrub wajah. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk mengangkat madu.

5. Pembersih Wajah Setiap Hari: Campurkan 1 sendok makan madu dengan sedikit susu bubuk di telapak tangan. Oleskan di wajah untuk membersihkan semua kotoran dan make-up, dan lalu basuh hingga bersih dengan air hangat.

6. Rambut Berkilau: Untuk membuat rambut Anda berkilau, campurkan 1 sendok makan madu, perasan satu jeruk nipis, dan sedikit air hangat. Bilas rambut Anda dengan shampo seperti biasa dan lalu tuangkan campuran tadi pada rambut. Keringkan rambut dengan cara biasa.

7. Conditioner Rambut: Untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala, campurkan ½ cangkir madu dan satu sendok malan minyak zaitun. Oleskan merata ke rambut dan kulit kepala, lalu ambil penutup rambut dan biarkan selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Setelah 30 menit, keramasi dengan shampo dan bilas rambut Anda seperti biasa.

8. Toner Kulit: Untuk mengencangkan, melembutkan dan melembabkan kulit, campurkan 1 buah kulit jeruk ditambah satu sendok makan madu dalam blender hingga halus. Gosokan perlahan campuran madu tadi ke wajah dan biarkan selama 15 menit. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk membersihkan campuran tadi.

Jika Anda mau sedikit repot, dengan tips yang kami berikan di atas Anda dapat menciptakan produk-produk bak spa di rumah. Madu memang produk yang paling luar biasa untuk kecantikan dimana didalamnya terkandung enzyme bermanfaat, vitamin dan mineral. Tapi, sebelum Anda melakukan eksperimen, sebaiknya pastikan produk madu yang Anda beli 100% murni. Dan bagi Anda yang alergi pada madu, sebaiknya jangan mencoba resep ini. (artb/erl)

Sumber. Kapanlagi.com

Saturday, May 12, 2007

Menjenguk Ibu Maudy Rumengan

Tepatnya pada tgl 10 Mei, kami dari Ibu-ibu DWP KBRI Buenos Aires menjenguk Ibu Maudy Rumengan Ibunda dari Ny. Vivi Yudistira salah satu anggota dari Dharma Wanita, yang sedang dirawat di Rumah sakit menjalankan Operasi Batu di dalam empedu.

Operasi Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan menurut info terahir dari Ny. Vivi Yudistira, sekarang Ibu Maudy sudah pulang ke Rumah dalam keadaan sehat dan juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan ibu-ibu yang sudah datang menjenguk.

Kami dari DWP KBRI Buenos Aires mengucapkan Semoga Ibu Maudy cepat sembuh seperti sedia kala dan selalu ada dalam Lindungan Allah Subhanahu Wataala.... Amin.

The FTD® Get Well Balloon Bunch
5

Thursday, May 10, 2007

Pertemuan dan Arisan Mei 2007

Pada tanggal 10 Mei 2007 Dharma Wanita Persatuan KBRI Buenos Aires mengadakan acara rutin Pertemuan Bulanan dan Arisan.

Pertemuan yang selalu diadakan sebulan sekali ini menjadikan ajang untuk bertemu dan sekaligus melepaskan kekangenan diantara kami, terutama dari Masyarakat Indonesia.

Seperti biasanya Pertemuan selalu diawali dengan makan siang bersama dengan menu dan makanan yang disiapkan oleh ibu-ibu DWP KBRI Buenos Aires.

Disamping itu acara perkenalan dari Ny. Randa Tomodok istri dari Bpk Erik Tomodok (fungsi politik) dan membawa satu orang putra yang bernama Angelo.

Acara Pertemuan diahiri dengan pengocokan Arisan. dan kami mengucapkan terima kasih untuk undangan yang telah bersedia datang dan menyempatkan waktunya untuk hadir pada Pertemuan kali ini.

Sampai bertemu lagi di Pertemuan dan Arisan yang akan datang. dan Kami dari pengurus mohon maaf untuk Masyarakat Indonesia yang tempat tinggalnya agak jauh apabila penyampaian Undangan hanya lewat telpon dan melalui Website DWP KBRI Buenos Aires.

Salam.

Tuesday, May 08, 2007

BERKENALAN DENGAN THIRD CULTURE KIDS











Oleh Maria Gracia Manurung

Bagi mereka yang berkarir sebagai diplomat, tentara, misionaris, pegawai dari beberapa lembaga swasta maupun negeri, ada tugas-tugas yang menuntut mereka untuk berpindah-pindah tempat tinggal, baik itu pindah ke luar kota maupun ke luar dari negara asalnya. Mereka menetap di satu tempat untuk waktu tertentu sampai tugasnya selesai dan seringkali berpindah bersama suami atau istrinya dan anak-anaknya. Anak-anak dari mereka yang berprofesi sebagai diplomat, bisnis internasional, lembaga pemerintahan, lembaga internasional, misionaris, militer atau orang yang hidup secara internasional karena alasan profesinya, disebut sebagai Third Culture Kids (Schaetti & Ramsey, 1999).

Third Culture Kids atau TCK, adalah sebuah istilah yang sekarang digunakan untuk seseorang yang selama masa perkembangannya, yaitu dari lahir sampai dengan 18 tahun, tinggal di luar kebudayaan atau negara asal orang tuanya selama paling sedikit setahun (Pollock & Van Reken, 2001). Dengan kata lain, TCK adalah seseorang yang menghabiskan waktu yang signifikan selama masa perkembangannya di luar kebudayaan orang tuanya. Walaupun pernah berhadapan dengan budaya-budaya lain, namun seorang TCK akan menggabungkan budaya orang tuanya (budaya pertama) dan budaya-budaya tempat yang pernah ia tempati (budaya kedua) menjadi budaya bagi dirinya sendiri (budaya ketiga). Maka TCK tidak sepenuhnya menjadi bagian dari satu budaya tetapi memiliki hubungan dengan berbagai macam budaya yang terasimilasi ke dalam dirinya. Namun seberapa lama dan kapan seorang TCK berada di luar negeri selama masa perkembangannya itu mungkin akan memiliki dampak yang berbeda pada individu tersebut. Para TCK yang kemudian menjadi dewasa disebut dengan istilah adult third culture kids (ATCK).

Dengan berpindah-pindah tempat tinggal, para TCK memiliki gaya hidup yang berbeda dengan orang-orang lain pada umumnya. Bagi para TCK, mobilitas dan transisi telah menjadi bagian hidup mereka yang kemudian berpengaruh terhadap diri mereka. Hidup seorang TCK adalah suatu interaksi dari dua faktor yaitu hidup dalam dunia yang budayanya berubah-ubah dan mobilitas tinggi di masa yang penting yaitu masa pertumbuhan. Menurut McCaig (dalam Pollock dan Van Reken, 2001) ada enam karakteristik pribadi seorang TCK di mana masing-masing karakteristik tersebut merupakan suatu keuntungan sekaligus tantangan bagi seorang TCK. Keenam karakteristik ini adalah:

1. Cultural Chameleon atau Bunglon Budaya, yaitu berkembangnya suatu kemampuan beradaptasi dengan budaya setempat sebagai alat utama untuk bertahan (survive) ketika menghadapi perbedaan budaya yang sering terjadi.

2. Hidden Immigrants (Imigran Tersembunyi). TCK sudah jelas merupakan orang asing ketika berada di host country sehingga dimaklumi apabila perilakunya tidak sesuai dengan norma atau kebiasaan budaya setempat terutama bagi TCK yang secara fisik terlihat beda dengan penduduk setempat.

3. Prejudice (Prasangka), para TCK memiliki kesempatan untuk berteman dengan berbagai macam orang dari berbagai macam latar belakang dan tidak hanya sebagai kenalan.

4. Decisiveness (Kepastian), di mana keuntungan dari karakteristik ini adalah para TCK memiliki penghayatan akan kebutuhan untuk memusatkan kehidupannya pada masa kini.

5. Relation to Authority (Hubungan dengan Otoritas). Bagi beberapa TCK, menjalin hubungan dengan pihak yang lebih berotoritas menjadi suatu kelebihan apabila para TCK hidup dalam suatu komunitas ramah dan terbatas dalam sistem organisasi yang kuat.

6. Arrogance (Keangkuhan). Adanya gabungan dari keangkuhan yang nyatadan yang dipersepsikan sebagai keangkuhan karena kebiasaan dari TCK untuk membicarakan pengalaman mereka yang mungkin terkesan dogmatis.

Schaetti (dalam www.worldweave.com) mengungkapkan bahwa sehubungan dengan gaya hidup ini, ada beberapa masalah yang dihadapi para TCK yang mungkin dapat mengganggu beberapa individu, seperti perasaan marginal atau tidak sepenuhnya merasa bagian dari suatu kelompok, budaya, dan negara. Carlson (1997) berpendapat ada juga perasaan tidak berakar (rootlessness), tidak dapat menetap (restlessness), masalah dengan kedekatan (intimacy) dan kemampuan untuk menjaga jarak secara emosional dengan orang-orang lain dan perasaan sedih yang tidak tuntas (unresolved grief). Menurut Pollock & Van Reken (2001), masalah-masalah ini muncul bagi beberapa TCK karena gaya hidup berpindah dari satu negara ke negara lain terjadi sebelum selesainya salah satu tugas perkembangan yang penting yaitu pembentukan penghayatan identitas diri dan penghayatan identitas budayanya.

Santrock (2001) menjelaskan, berpindah (relocations) merupakan hal yang menimbulkan stress bagi anak-anak dan remaja karena mengganggu hubungan dan kegiatan pertemanan remaja yang merupakan hal penting pada masa remaja. Berpindah menimbulkan stress pada remaja karena sedang berkembangnya penghayatan identitas diri. Bagi keluarga yang baru saja pindah, sumber dukungan seperti teman-teman dan anggota keluarga besar yang dibutuhkan remaja maupun orang tuanya menjadi berkurang.

Dewasa ini, semakin banyaknya perusahaan atau instansi yang berkembang dan memiliki cabang di mancanegara. Semakin banyak pula pegawai perusahaan atau institusi tersebut yang harus berpindah tempat. Maka dari itu, jumlah para TCK semakin bertambah dan semakin terlihat eksistensinya (Pollock & Van Reken, 2001). Apabila masalah-masalah yang dihadapi para TCK, terutama yang berada pada masa remaja, tidak dapat diatasi oleh para TCK maka akan berpengaruh terhadap penyesuaian diri dan kelangsungan hidup mereka sehari-hari.

(Diambil dari: Manurung, M.G. (2006) Gambaran Identitas Diri Third Culture Kids: Studi
Eksploratif Pada Anak-anak Diplomat Indonesia
, Depok: Fakultas Psikologi UI, Skripsi.)

Monday, May 07, 2007

Resep Puding Santan



1_5

Bahan:
Lapisan I :
700 ml air
1 bks agar-agar bubuk warna hijau
170 gr gula pasir
1 btr telur

Lapisan II :
700 ml santan
1 bks agar-agar warna merah
170 gr gula pasir
1/4 sdt garam

Cara Membuat :

  • Lapisan I : Campur air, agar-agar, gula pasir lalu jerang di atas api hingga mendidih, kocok telur lalu tuang sedikit demi sedikit ke dalam larutan agar- agar, sampai membentuk serabut-serabut halus.
  • Tuang ke dalam cetakan puding yang sudah dibasahi air, hingga agak mengeras.
  • Lapisan II : Campur santan, agar-agar, gula dan garam, jerangkan di atas api hingga mendidih, tuang kedalam cetakan berisi lapisan I, biarkan hingga agar-agar mengeras. silahkan di coba, dan selamat menikmati.

Sunday, May 06, 2007

Ikan Tongkol berbumbu

UyBahan:

400 gram ikan tongkol, di potong-potong, goreng setengah matang

3 lembar daun jeruk purut

400 ml santan

1 batang sereh

minyak untuk menggoreng

Bumbu halus:

3 siung bawang merah

3 siung bawang putih

2 cm jahe

4 buah cabe/menurut selera

1 sdt garam

Cara Membuat:

  • Tumis bumbu halus hingga harum, masukan daun jeruk, sereh, aduk-aduk sampai layu.
  • Masukan ikan tongkol yang sudah di goreng setengah matang, aduk kembali hingga berubah warna.
  • Tuang santan dan masak sampai bumbu meresap dan matang.

Acara Serah Terima Jabatan

Dharma Wanita Persatuan
KBRI Buenos Aires



Pada hari Sabtu tgl 5 Mei 2007 bertempat di ruang serba guna KBRI Buenos Aires telah diselenggarakan serah terima kepengurusan DWP KBRI Buenos Aires dari Ny. Wati F .Yudi, selaku Bendahara dan Ketua Bidang Sosial Budaya menyerahkan tugas dan tanggung jawab Ketua Bidang Sosial Budaya kepada Ny. Randa Tomodok.

Kemudian dilanjutkan dengan serah terima dan tanggung jawab Sekretaris dari Ny. Nindarsari Utomo kepada Ny. Wati F .Yudi, sehubungan dengan rencana Ibu Nindarsari Utomo yang akan kembali ke Tanah Air mengikuti suami yang berakhir masa tugasnya.

Acara ini disaksikan oleh Ketua DWP KBRI Buenos Aires, Ibu Herawaty S. Manurung dan Penasehat , Bpk Dubes RI. Sunten Z. Manurung beserta seluruh staf KBRI Buenos Aires.

Kami atas nama seluruh Pengurus dan Anggota DWP KBRI Buenos Aires mengucapkan terima kasih kepada Ny. Nindarsari Utomo, atas segala bantuan, kerjasama dan curahan pikiran yang selama kurang lebih 4 tahun berada didalam kepengurusan DWP KBRI Buenos Aires.

Kami pun mengucapkan Selamat Bertugas kepada Ibu-ibu pengurus yang baru dilantik, semoga tugas dan tanggungjawab yang diemban akan sukses selalu.-

Friday, May 04, 2007

foto kegiatan bulan Mei 2007

Foto-foto yang sempat di abadikan pada kegiatan bulan Mei 2007.



Melihat pertambangan Batu di Propinsi Misiones Argentina (30/5)










Melihat Bendungan terbesar Itaipu di Brazil dan Paraguay (29/5)










Piknik bersama ke Waterfall Iguazu Argentina - Brazil (28/5)











Upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (21/5)














Praktek membuat Bakso oleh Ibu Sopha. (18/5)











Syukuran Usia 28 tahun perkawinan










Menjenguk Ibu Maudy Rumengan setelah menjalankan operasi Batu empedu (10/5)










Berkenalan dengan Ny. Randa Tomodok pada Pertemuan Anggota (10/5)














Menghantar keluarga Bpk Rahmadi Utomo yang akan meninggalkan Argentina dan kembali ke Indonesia (7/5)










Acara serah terima










Menerima kunjungan delegasi studi banding Panitia Anggaran DPR.RI tahun 2007.(3/5)