Wednesday, November 25, 2009

Jacaranda

Hari-hari ini kalau berjalan di sepanjang Avenida Libertador, Figuera Alcorta, Recoleta, Nueve de Julio, plaza San Martin, akan tampak pohon Jacaranda yang di kalangan ilmiawan disebut 'Jacaranda Mimosaefolia' berbunga penuh dan cantik sekali pemandangannya. Musim semi di Buenos Aires, salah satu tanda yang dapat dilihat dengan jelas adalah warna biru hampir ungu di seantero taman yang terhampar luas di berbagai pelosok kota.

Pohon Jacaranda, dari keluarga 'Bignoniaceae' berasal dari Brazil, terdiri dari hampir 50 jenis dan banyak terdapat di bagian utara dari Amerika Selatan, terbentang di kepulauan Karibia, terus ke arah Florida dan Mexico, bahkan sampai ke Afrika Selatan.

Tingginya bisa mencapai hampir 18 meter dan akan berbunga penuh hanya sekitar 1 sampai 2 bulan, kemudian bunga-bunganya akan rontok tertiup angin musim semi dan terhampar di bawahnya menjadi seperti permadani. Sungguh merupakan suatu pemandangan yang menakjubkan yang tidak mudah dilupakan.

Mereka yang berjiwa seni banyak yang tertarik untuk mengungkapkan perasaannya melihat pohon Jacaranda ini. Para seniman ternama di Argentina ada yang membuat beraneka lukisan mengekspresikan keindahan Jacaranda. Di masa lalu banyak film yang pernah diproduksi berisi cerita dengan latar belakang pohon Jacaranda. Pada masyarakat Argentina di berbagai propinsi cukup banyak versi historis dari keberadaan pohon Jacaranda yang bunga-bunganya ditunggu bersemi setiap tahun. Bahkan seorang penyanyi terkenal Maria Elena Walsh populer dengan lagu yang berjudul 'Cansion del Jacaranda' yang syairnya tertera berikut ini. Konon lagu ini juga diterjemahkan kedalam bahasa guarani.

Cansion del Jacaranda

Al este y al oeste
llueve y llovera
una flor y otra flor celeste
del jacaranda
La vieja esta en la cueva
pero ya saldra
para ver que bonito nieva
del jacaranda
Se rien las ardillas
ja jaja jaja
porque el viento le hace cosquillas
al jacaranda
El cielo en la vereda
di bujando esta
con espuma y papel de seda
del jacaranda
El viento como un brujo
vino por aca
con su ola barion el dibujo
del jacaranda
Si pasa por escuela
los chicos, quiza
se podran una escarapela
del jacaranda






Sunday, November 22, 2009

TARI SAMAN Yang Makin Mendunia

Tepat satu bulan berselang setelah tampil pada Acara 'Congreso de la Federacion de Asociaciones Medicas Catolicas Latinoamericanas', Tari Saman tampil lagi dan kembali mengundang decak kagum pada acara 'Dia De la Enfermeria' di Sanatorium Matter Dei, Buenos Aires, Argentina.

Rupanya beberapa paramedis yang hadir dalam kongres tersebut, membawa pulang rasa kagum dan ingin menampilkan Tari Saman untuk disaksikan oleh para suster yang bekerja di lingkungan Rumah Sakit tersebut. Sebuah tarian yang unik, berasal dari negeri yang jauh menambah pengetahuan mereka tentang aneka budaya di dunia.

Pimpinan Rumah Sakit Mater Dei menghubungi Ibu Dewi Lestari, Fungsi Penerangan KBRI Buenos Aires dan menyampaikan Undangan untuk memeriahkan Acara yang digelar pada Hari Jumat dan Sabtu, tanggal 20 dan 21 November 2009. Didampingi Rudy Henryadi, maka sepuluh penari, Rendy, Martinus, Santiago, Chris, Billy, Rully, Carla, Sofi, Cynthia, Astrid dan Ratna, kembali menjadi pusat perhatian memperkenalkan seni budaya Indonesia di kalangan para pekerja dunia kesehatan di sebuah Rumah Sakit yang cukup besar yang terletak dijantung kota Buenos Aires.

Tari Saman
Adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nama tari 'Saman' diperoleh dari salah satu ulama besar NAD, Syeikh Saman.

Makna dan Fungsi
Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat atau nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya masih muda-muda dan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). penilaian dititik-beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan

Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan keberbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syeikh. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.

Pada zaman dahulu, tarian ini dipertunjukkan dalam acara adat tertentu, diantaranya dalam upacara memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi, seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara, atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.

Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam.
  1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
  2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
  3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
  4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
  5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman yaitu tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syeikh Saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan, gerakan-gerakan lainnya seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).

Penari
Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhkan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut Syeikh. Selain mengatur gerakan penari, Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman.

Beruntung di KBRI Buenos Aires, ada Rendy Pangemanan sebagai pemimpin grup tari saman, yang selalu antusias mengajar dan melatih anak-anak, sehingga siap tampil kalau diundang untuk menunjang program promosi Indonesia di negeri ini. Melihat jasanya yang sangat besar memperkenalkan tari saman dalam berbagai kesempatan, barangkali di depan namanya sekarang ditambah gelar Syeikh sehingga kita memanggilnya Syeikh Rendy Pangemanan.








Saturday, November 21, 2009

Handicrafts of Indonesia

Handicrafts of Indonesia SALE
presented by Embassy of Indonesia

December 1, Tuesday 11 - 16hrs
Mariscal Ramon Castilla 3000

Many beautiful items for Christmas gifts














Wednesday, November 11, 2009

DENGAN SEMANGAT DAN NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN, KITA PERKOKOH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Sesuai dengan ungkapan yang menyatakan bahwa
"....hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar..",
kita selalu berusaha untuk memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Peristiwa di Surabaya pada tanggal tersebut memang patut dikenang karena peristiwa yang terjadi saat itu menunjukkan bahwa segenap komponen bangsa bersatu padu melawan penjajahan kolonial Belanda yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya di Indonesia.

Di KBRI Buenos Aires, segenap peserta upacara mendengarkan dengan khidmat ketika dibacakan Pesan-Pesan Perjuangan atau Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional, yaitu

1. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."

(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat akibat perlakuan penjajah.)

2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman
"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder pemerintah TNI akan berjuang terus"

(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya kota Yogyakarta. Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasehatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.)

3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso
"Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya."

(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis sejati.)

4. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH
"Cita-cita Persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, di mana ia menjabat sebagai sekretaris.)

5. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang.)

6. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama."

(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera.)

7. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang harus berjuang."

(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI.)

8. Pesan Pahlawan Nasional Pengeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I
- Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)
- Wajib melu hangrukebi (wajib ikut mempertahankan)
- Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)

Merupakan Prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I


Mendengar dan memperhatikan semua Kata-kata Mutiara Para Pahlawan yang telah berkorban untuk bangsa dan negara, mari kita berusaha memberi sumbangsih terbaik bagi Indonesia tercinta. Hendaknya semangat dan nilai-nilai kepahlawanan seperti pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri, bekerja tanpa pamrih dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, akan selalu menjadi pegangan bagi generasi muda penerus perjuangan mencapai Indonesia makmur, aman dan sentosa.




Sunday, November 01, 2009

Satu Nusa,Satu Bangsa dan Satu Bahasa

Sudah 81 tahun berlalu sejak para pemuda dan pemudi Indonesia berkumpul, mengikrarkan tekad bahwa hanya ada "Indonesia" sebagai tanah tumpah darah yang harus diperjuangkan. Meski datang dari berbagai macam latar belakang suku, agama dan budaya yang berbeda, tetapi semua pemuda dan pemudi saat itu telah bersumpah untuk menjunjung tinggi harkat sebagai bangsa Indonesia yang bermartabat dan akan melenyapkan penjajahan dari bumi pertiwi.

Sekarang, dimanakah para pemuda dan pemudi itu mengikrarkan ke-Indonesia-an nya? Jarak waktu dan tempat yang tidak berbatas, yang ditandai kemajuan tekonologi informasi sebenarnya sangat memudahkan berbagai upaya untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Sekarang para pemuda pemudi Indonesia tersebar di berbagai belahan dunia, dan seyogyanya dengan bangga mengibarkan sang saka sebagai identitas bangsa. Kepada mereka diharapkan tetap memiliki semangat yang dilandasi nilai-nilai luhur Ideologi Pancasila.

Upacara Hari Sumpah Pemuda di lingkungan KBRI Buenos Aires, Rabu tanggal 28 Oktober 2009 dirasakan gaungnya melalui lagu patriotik seperti "Bangun Pemuda Pemudi" yang menggambarkan jiwa muda yang berkobar dan lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" yang menjadi tanda dicanangkannya dengan tanpa ragu bahwa memang hanya ada satu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan penuh khidmat segenap peserta upacara memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penuh harap semoga kita semua berusaha dan mau menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan keutuhan bangsa dan negara Indonesia, menegakkan kebenaran dan keadilan, meneruskan cita-cita yang sudah menjadi tekad pemuda dan pemudi berpuluh tahun yang lalu.