Saturday, May 23, 2009

Optimis Menatap Masa Depan

Sebagai bangsa yang besar, kita harus optimis menatap masa depan, karena kita hidup dalam abad ke-21 yang penuh dengan segala kemungkinan dan peluang. Bisa menjadi negara yang maju, unggul dan sejahtera. Untuk itu marilah bekerja keras bersama, melanjutkan reformasi, mengembangkan demokrasi, menegakkan hukum, membangun sistem yang bersih, menggiatkan pembangunan daerah, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Itu antara lain cuplikan dari Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-101 tanggal 20 Mei 2009, yang dibacakan oleh Dubes RI di Argentina, Bapak SZ Manurung dihadapan seluruh peserta upacara di Aula Lantai 3 KBRI Buenos Aires.

Sebagai tonggak perjalanan bangsa, Hari Kebangkitan Nasional harus terus menerus dikumandangkan, bukan semata secara seremonial, tetapi justru membangkitkan rasa optimisme, percaya diri sambil terus berusaha mencapai masa depan yang lebih baik.

Seratus tahun lebih sudah berlalu, tepatnya tahun ini diperingati Harkitnas ke-101, dan ternyata perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa, keadilan dan kemandirian, sesungguhnya merupakan suatu perjuangan yang tidak pernah berakhir.

Mari selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang memang telah dibangun dan disemaikan oleh para pendiri bangsa ini, oleh para penggagas nilai-nilai Kebangkitan Nasional. Hendaknya kita selalu menjaga suasana kondusif ini sebagai modal dasar bagi keberlangsungan perjalanan bangsa ini ke masa depan yang lebih baik.

Pertemuan Setiap Bulan

Tidak terasa waktu berjalan terus, tahun 2009 sudah mencapai bulan yang kelima.

Dan tidak terasa pula, Arisan yang diselenggarakan setiap bulan di antara Keluarga Besar KBRI Buenos Aires diikuti oleh anggota yang silih berganti datang dan pergi. Pada pertemuan bulan April yang lalu, seorang anggota Arisan yang setia, Jayshree Balan pamit, akan pindah ke Jerman mengikuti suami yang sudah selesai bertugas di Argentina.

Jayshree Balan adalah salah seorang Warga Malaysia yang memiliki hubungan emosional yang erat dengan orang-orang Indonesia di Buenos Aires. Jayshree sangat aktif, ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan kesenian yang diadakan di KBRI Buenos Aires. Latihan-latihan diikuti dengan gembira, bersemangat dan turut serta dalam pagelaran membawa nama KBRI Buenos Aires.

Sebagai orang yang pernah tinggal sekitar 5 tahun di Jakarta ketika mendampingi suami bertugas di Indonesia, Jayshree dan keluarga sangat familiar menikmati hidangan khas Indonesia lengkap dengan sambal "belacan"-nya. Dalam kata perpisahan yang disampaikan, Jayshree tidak mengucapkan Selamat Tinggal melainkan Sampai Jumpa Lagi, karena Jayshree yakin masih akan berjumpa lagi mungkin di Indonesia karena dalam masa pensiun kelak, mereka punya alternatif untuk memilih tinggal di Indonesia atau Malaysia.

Kehilangan salah satu anggota tentu membuat sedih, tetapi bulan Mei ini ada bertambah 3 (tiga) orang anggota baru yaitu Bapak Sudiharto, seorang Guru Tari dan Gamelan, dan Bapak Minto Hardjono serta Bapak Waridin, dua orang Guru Bahasa Indonesia yang akan mengajar di UCA (Universidad Catolica Argentina) sebagai realisasi kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Argentina.

Seperti kata pepatah, gugur satu tumbuh seribu, Keluarga Besar KBRI yang ditinggalkan oleh Jayshree Balan mendapat ganti tiga orang guru yang akan menambah semarak pertemuan setiap bulan di KBRI. Demikian, kehidupan berjalan terus, dan segala aktifitas di lingkungan KBRI sepenuhnya menumbuhkan rasa kebersamaan agar menjadi lebih kerasan berada jauh di rantau orang.

Wednesday, May 13, 2009

Bertemu Cristina Fernandez de Kirchner

Presiden Argentina bernama Cristina Fernandez de Kirchner, sangat terkenal di Amerika Selatan, selain cantik dan selalu tampil modis, beliau sangat terampil berpidato, bisa bicara lebih dari satu jam tanpa teks, lancar dan selalu bersemangat, bahkan diselingi tepuk tangan dari yang hadir mendengarkan pidatonya. Cristina Kirchner mampu menyenangkan hati rakyat, orang akan tahan menunggu beberapa jam untuk mendengarkan secara langsung apa yang ingin disampaikannya.

Jauh sebelum terpilih pada bulan Desember 2007, Cristina memang seorang politikus, anggota Parlemen yang sama-sama berjuang dengan suaminya untuk menjadi Presiden Argentina. Cristina menang mutlak dalam pemilu yang diadakan secara langsung oleh rakyat Argentina, menggantikan suaminya Nestor Kirchner.

Sebagai seorang presiden pada sebuah negara yang cukup berpengaruh di bagian selatan Amerika, Cristina banyak melakukan perjalanan keliling ke negara-negara di kawasan Amerika Selatan. Hampir setiap hari wajahnya yang cantik menghias berbagai macam surat kabar yang terbit di Buenos Aires, lengkap dengan berita utama yang menjadi topik paling penting yang menyangkut berbagai kebijakan dalam pemerintahannya.

Untuk pertama kalinya, Presiden Cristina diundang menghadiri Jamuan Makan Siang di Islamic Center di Buenos Aires, pada Hari Rabu 29 April 2009. Turut hadir para Duta Besar dari negara-negara Timur Tengah, Dubes Indonesia SZ Manurung didampingi Ibu Herawaty, para Pejabat Tinggi dari Kemlu Argentina, serta dan Menlu Argentina Jorge Taiana.

Di gedung pertemuan itu, disediakan sekitar 30 meja bundar, dimana setiap meja ada 10 kursi dan secara kebetulan meja untuk Dubes Indonesia berada di sebelah meja utama dimana Presiden Cristina berada didampingi Ketua Islamic Center dan para pejabat tinggi.

Setelah ucapan selamat datang disampaikan oleh Ketua Islamic Center, Presiden Cristina Kirchner juga menyampaikan pidato balasan, antara lain menyampaikan penghargaan yang tinggi terhadap komunitas Muslim yang berada di Buenos Aires, serta menyampaikan harapan agar dapat selalu hidup damai dan tenteram di Argentina.

Setelah menikmati hidangan utama, sambil menunggu disajikan makanan penutup, beliau berkeliling dan bersalaman dengan para undangan. Secara spontan, Ibu Herawaty memperkenalkan diri dari Indonesia, dan menyatakan ingin foto bersama dengan beliau. Presiden Cristina tersenyum manis sekaligus menganggukkan kepala dan menyatakan sangat terkesan dengan acara siang hari ini yang memberinya kesempatan bertemu dengan para Duta Besar dari negara-negara sahabat.

Sungguh suatu peristiwa yang sangat langka, bisa berada sangat dekat dengan Presiden Cristina. Layaknya seorang Pimpinan Tertinggi, beliau selalu dikelilingi oleh orang-orang yang menjaga keamanan di sekitarnya.

ASEAN di San Isidro

Secara bergiliran, lima negara ASEAN yang berada di Argentina (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam) bergantian menjadi tuan rumah penyelenggara sejumlah pertandingan olahraga dalam rangka HUT ASEAN.

Meski HUT ASEAN jatuh pada bulan Agustus, untuk alasan membagi waktu secara efisien dan disesuaikan dengan kesibukan setiap negara, maka telah disusun jadwal yang mengatur setiap bulan akan diisi oleh pertandingan-pertandingan olahraga.

Hari Minggu tanggal 10 Mei 2009, bertempat di Nuevo Club de Tenis - San Isidro, diselenggarakan pertandingan tenis dan yang bertindak sebagai koordinator penyelenggara adalah Staf KBRI Buenos Aires.

Bapak Alamsyah, tepat jam 10.00 pagi menyambut para hadirin, mengucapkan selamat datang sekaligus menjelaskan peraturan-peraturan pertandingan yang sudah ditentukan panitia.

Bapak SZ Manurung, Dubes RI di Argentina, juga menyampaikan sambutan yang hangat kepada Dubes Filipina, H.E. Rey E. Carandang dan Dubes Thailand H.E. Anucha Osathanond yang datang dengan penuh semangat bersama rombongannya. Selain mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua keluarga besar ASEAN, juga diingatkan untuk yang belum sempat sarapan pagi di rumah, dipersilahkan untuk menikmati teh dan kopi serta hidangan pagi, kue-kue Indonesia, kelepon, bika ambon, tahu isi, wingko, dan juga media luna serta aneka roti yang sudah disediakan oleh Panitia.

Meskipun Dubes Malaysia H.E. Datuk Zulkifli berhalangan hadir karena sakit, tetapi staf dan keluarga dari Kedutaan Besar Malaysia datang semuanya. Demikian juga Duta Besar Vietnam, H.E. Thai Van Lung yang sedang bertugas keluar kota, mengirimkan perwakilannya untuk berpartisipasi, berperan serta dalam pertandingan tenis hari ini.

Udara cerah, matahari bersinar hangat, dan semua yang datang kalau tidak ikut main, maka berperan menjadi suporter bagi kelompoknya masing-masing. Sesuai dengan spirit ASEAN, seluruh pertandingan diselenggarakan dalam suasana persahabatan.

Di antara waktu luang menyaksikan pertandingan, Bapak Dubes SZ Manurung juga bermain tenis dengan Dubes Thailand, tidak untuk bertanding, tetapi untuk sekedar turut berpartisipasi berolahraga.

Sekitar jam 15.00, seluruh pertandingan selesai dan Bapak Alamsyah membacakan hasilnya sebagai berikut:

Women's Singles:
1. Ms. Sirinan Khongpuen (Thailand)
2. Ms. Kanogporn Joothong (Thailand)
3. Ms. Sintia Laukon (Indonesia)

Men's Singles:
1. Mr. Gabriel Gabutti (Malaysia)
2. Mr. Olivier (Vietnam)
3. Mr. Gabriel Lucero (Malaysia)

Men's Doubles:
1. Mr. Ruben Lucero / Gabriel Lucero (Malaysia)
2. Mr. SZ Manurung / Mr. Rinto Hartawan (Indonesia)
3. Mr. Nicolas Lucero / Mr. Jorge Lucero (Malaysia)

Panitia yang sudah bekerja keras mempersiapkan semua penyelenggaraan pertandingan tenis ASEAN ini cukup puas dan berharap para olahragawan dari KBRI Buenos Aires akan meningkatkan prestasinya pada cabang olahraga berikutnya yang akan dipertandingkan bulan depan.

Sunday, May 10, 2009

Pertemuan Anggota dan Arisan Mei 2009

Dharma Wanita Persatuan
KBRI Buenos Aires - Argentina
UNDANGAN
Nomor : UND. 05/DWP KBRI BS AS/V/2009


Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menghadiri Pertemuan Anggota dan Arisan yang akan diselenggarakan pada:

Hari:Selasa, 12 Mei 2009
Tempat:Ruang Serba Guna KBRI Buenos Aires Lt. III
Jl. Mariscal Ramon Castilla 2901, Buenos Aires
Waktu:Jam 13.00 Bs.As, - selesai
Hari:- Pertemuan Bulanan
- Arisan



Catatan:Untuk yang ikut Arisan diharapkan tidak lupa membawa uang Arisan dan jika berhalangan hadir mohon uang Arisan tersebut agar dapat dititipkan.

Atas perhatian Bapak / Ibu / Saudara / Saudari kami mengucapkan terima kasih.


Buenos Aires, 10 Mei 2009


Ny. Herawaty S. Manurung
Ketua

Friday, May 08, 2009

Hubungan Antar Dua Parlemen

Badan kehormatan DPR RI mengadakan kunjungan kerja ke Buenos Aires, Argentina untuk mengenal lebih dekat dan meningkatkan hubungan antar parlemen. Delegasi yang terdiri dari 16 orang dipimpin oleh Ketua Tim, Bapak Muhamad Irsyad Sudiro, tiba di Ezeisa Airport, Senin 4 Mei 2009, disambut oleh Dubes SZ Manurung, Ibu Herawaty dan Staf KBRI Buenos Aires.

Acara yang cukup padat pada hari Selasa, tanggal 5 Mei ditutup dengan Resepsi di Wisma Duta. Hadir dari pihak Argentina antara lain Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Argentina dan Pejabat Kementerian Luar Negeri Argentina. Dalam suasana yang lebih akrab masih bisa meneruskan pembicaraan siang tadi dalam pertemuan yang diadakan di kantor Parlemen Argentina. Hidangan khas Indonesia yang disediakan oleh Ibu Herawaty mendapat sambutan hangat dari para tamu, khususnya para pejabat Argentina yang pernah mendapat kesempatan mencicipi mie goreng Indonesia, nasi goreng, rendang, ayam serundeng, kerupuk, dll.

Suasana Resepsi menjadi lebih meriah, karena Bapak Dubes SZ Manurung mengajak para tamu berdendang. Meski pada awalnya agak malu-malu tetapi ternyata banyak juga yang tertarik untuk menyanyi dengan karaoke. Keesokan hari, Rabu tanggal 6 Mei, Delegasi Badan Kehormatan DPR RI akan diterima secara khusus oleh Ketua Senat Argentina yang juga Wakil Presiden Argentina, Julio Cobos.

Sungguh suatu tugas yang tidak mudah, meningkatkan hubungan yang lebih intensif antara dua negara dalam segala bidang dan menjalin persahabatan.





Meneruskan Cita-cita Pahlawan Pendidikan

Setiap kali memperingati Hari Pendidikan Nasional, akan selalu dikenang seorang tokoh nasional yang sangat berjasa dalam pembangunan pendidikan nasional, yaitu Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia yang telah berjuang dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Seiring dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) maka terjadi persaingan antarbangsa yang sangat ketat dalam era globalisasi ini. Kehidupan terus berubah dengan cepat, bangsa Indonesia berpacu dalam upaya meningkatkan kemampuan anak bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul, yang mampu menguasai ipteks dalam mewujudkan masyarakat yang maju dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


Demikian antara lain diutarakan oleh Bapak Dubes SZ Manurung yang membacakan Sambutan Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA. di hadapan seluruh hadirin yaitu seluruh Staf KBRI dan Keluarga pada Upacara Hari Pendidikan Nasional di KBRI Buenos Aires tanggal 2 Mei 2009 yang lalu. Ke depan, kita semua diajak untuk terus meningkatkan pembangunan pendidikan nasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.

Sejalan dengan pesan bahwa Bahasa Indonesia harus tetap menjadi Bahasa Pengantar Pendidikan Nasional, maka saat ini hadir di Buenos Aires 2 (dua) orang Guru yang akan mengajar Bahasa Indonesia di UCA (Universidad Catolica Argentina). Bapak Minto Hardjono dan Bapak Waridin, dikirim oleh Depdiknas untuk merealisasikan hubungan kerja sama dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Argentina.

Akhirnya marilah kita jadikan peringatan Hardiknas tahun 2009 ini sebagai semangat untuk terus membangun peradaban bangsa Indonesia sehingga menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan internasional. Mari kita teruskan cita-cita para pahlawan pendidikan untuk menyongsong masa depan bangsa yang gemilang.